Ditanya Mau Masuk Kabinet Kerja, Moeldoko: Saya Mau Ngajar
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengisyaratkan tidak akan bergabung dalam Kabinet Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, setelah pensiun pada 31 Juli 2015 mendatang. Dia mengatakan akan menjadi pengajar.
“Saya mau ngajar,” ujar Jenderal TNI Moeldoko jelang Rapat Kerja dengan Komisi I DPR RI, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (8/6).
Sosok Panglima TNI dari matra Angkatan Darat itu pun enggan berkomentar mengenai sosok penggantinya kelak. Menurut dia, hal tersebut menjadi bagian Presiden sebagai pemilik hak prerogratif sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No 3 Tahun 2002 tentang TNI.
“Itu ranahnya Presiden,” ucap Jenderal TNI Moeldoko.
Ketika ditanya, apakah pemilihan Panglima TNI nantinya menggunakan sistem giliran sehingga harus menunjuk Kepala Staf Angkatan Udara atau tidak, dia hanya mengatakan hal tersebut telah dijawab oleh Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, yakni sesuai dengan kebutuhan politik pertahanan dan keamanan negara.
“Itu saya kira sudah dijawab oleh Pak Andi (Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto), sesuai dengan politik keamanan negara, politik pertahanan. Itu domain penuh hak prerogatif Presiden,” kata Jenderal TNI Moeldoko.
“Kalaupun nanti keterlibatan TNI dalam konteks itu, dalam bentuk saran masukan ke Presiden,” dia menambahkan.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...