Diusulkan Pembangunan Sekolah Remaja Perempuan Papua
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pembina Lembaga Pusat Pelayanan Perempuan Papua Indonesia (LP4I), Antie Solaiman meminta agar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak segera membuat sekolah untuk remaja perempuan karena selama ini remaja perempuan Papua mengalami kekerasan akibat dihamili tentara yang sedang bertugas.
“Anak perempuan yang berumur 14 tahun di Mamberamo dan Merauke memiliki anak tiga tanpa memiliki ayah. Perilaku anak remaja ini harus segera diubah dengan memberikan pendidikan bagi mereka serta membangun sekolah remaja di setiap kabupaten di Papua,” katanya saat audensi dengan Menteri PPPA di kantornya di Jakarta pada hari Kamis (21/1)
Dia juga mengatakan, mahasiswa asal Papua yang menempuh studi di Jakarta sangat membutuhkan beasiswa demi kelancaran studinya karena saat ini kesadaran masyarakat Papua akan pendidikan sangat minim.
“Kami meminta agar ibu Yohana mau memberikan bantuan bea siswa kepada mahasiswa asal Papua,” katanya.
Sementara itu, Menteri PPPA, Yohana Yembise mengatakan, pihaknya akan menelusuri tindakan kekerasan terhadap anak di bawah umur tersebut dan mengusulkan pembangunan sekolah remaja untuk meningkatkan pendidikan bagi remaja di Papua.
“Saya akan menelusuri kekerasan terhadap remaja perempuan karena barometer Papua Sejahtera adalah Perempuan dan Anak aman di Tanah Papua,” katanya.
Editor : Bayu Probo
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...