Dolar Terus Melemah Jelang Pertemuan Fed
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Kurs dolar AS turun lagi pada Selasa (Rabu pagi, 11/12, WIB), karena ekspektasi untuk kondisi moneter lebih ketat secara signifikan dari Federal Reserve menghilangkan petunjuk tentang pengurangan stimulus hanya sedikit. Pada saat sama saham-saham yang diperdagangkan di Wall Street juga turun karena investor menunggu laporan penjualan ritel yang mencakup awal dari musim belanja liburan penting.
Pada pukul 22.00 GMT (Rabu, 11/12, pukul 05.00 WIB), euro diperdagangkan di 1,3760 dolar, naik dari 1,3737 dolar pada akhir Senin.
Greenback jatuh terhadap yen Jepang, menjadi 102,81 yen dari 103,28 yen, sementara euro merosot ke 141,48 yen dari 141,89 yen.
Imbal hasil obligasi pemerintah yang lebih rendah adalah tanda bahwa pasar melihat Fed akan mengambil sedikit atau tidak ada tindakan tentang bergulirnya kembali program pembelian obligasi 85 miliar dolar AS per bulan ketika mengadakan pertemuan kebijakan minggu depan.
Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun turun menjadi 2,80 persen dari 2,86 persen pada Senin sore dan 2,88 persen pada Jumat (6/12), sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,83 persen, dibandingkan dengan 3,89 persen pada hari sebelumnya dan 3,92 persen pada Jumat.
Para pejabat Fed mengatakan pada Senin bahwa pengurangan stimulus akan dibahas, dengan satu pejabat menyatakan penurunan kecil bisa berguna sementara mereka menunggu lebih banyak konfirmasi dari kekuatan ekonomi.
"Dengan keputusan suku bunga Desember The Fed makin dekat, itu tampaknya seolah-olah bank sentral akan melakukan sikap kebijakan yang sangat akomodasi memasuki 2014," kata analis Daily David Song.
Selain itu, harapan bahwa Kongres akan segera mencapai kesepakatan tentang anggaran juga memberikan kontribusi terhadap penjualan dolar.
Imbal hasil obligasi AS terdorong lebih tinggi, menaikkan dolar, pada September dan Oktober selama pertikaian anggaran lalu yang mengancam melihat negara itu gagal bayar (default) pada kewajibannya.
Pound Inggris didorong lebih tinggi, menjadi 1,6442 dolar dari 1,6424 dolar pada akhir Senin (9/12), sementara dolar turun menjadi 0,8871 franc Swiss dari 0,8906 franc.
Wall Street Turun
Saham-saham di Wall Street berakhir lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi, 11/12, WIB), karena para investor menunggu laporan penjualan ritel yang mencakup awal dari musim belanja liburan penting.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 52,40 point atau 0,33 persen menjadi ditutup pada 15.973,13.
Indeks berbasis luas SAP 500 turun 5,75 point atau 0,32 persen menjadi berakhir pada 1.802,62, sedangkan indeks composite teknologi Nasdaq turun 8,26 point atau 0,20 persen menjadi 4.060,49.
Kerugian moderat terjadi karena hari cukup sepi dari berita-berita tentang ekonomi, kata Michael James, Direktur Pelaksana Wed Bush Securities.
James mengatakan laporan ekonomi utama minggu ini, data penjualan ritel untuk November yang akan diiris pada Kamis (12/12) diperkirakan rendah didasarkan pada sebagian besar bukti anekdot tentang lalu lintas ke pusat-pusat pergelangan, katanya.
"Apakah data akan mengabaikan tren negatif?" katanya. "Atau kita akan mendapatkan secercah harapan yang mungkin hal itu tidak seburuk yang mereka lihat secara anekdot?".
Saham perbankan bereaksi dalam sebuah tampilan beragam terhadap keputusan yang lama ditunggu-tunggu oleh regulator AS untuk menempatkan kontrol ketat terhadap perdagangan account bank milik mereka sendiri. Peraturan yang dikenal sebagai Aturan Volcker itu berlaku pada 2015.
Saham sektor perbankan bervariasi dengan Goldman Sachs naik 1,2 persen, Morgan Stanley bertambah 1,3 persen dan JPMorgan Chase menguat 0,3 persen. Sementara yang jatuh termasuk Citigroup turun 0,7 persen, Bank of America merosot 0,1 persen dan Wells Fargo melemah 0,5 persen.
Saham General Motors turun 1,2 persen setelah menunjuk Mary Barra untuk menjabat sebagai kepala eksekutif wanita pertama di raksasa otomotif itu. Berita itu menyusul pengumuman pada Senin bahwa Departemen Keuangan AS telah menjual saham terakhirnya yang tersisa di GM.
Pedagang besar farmasi McKesson turun 1,9 persen setelah "hedge fund" Elliot International, pemegang sebagian besar saham Celesio, mempertahankan dukungan untuk usulkan pengambilalihan Celesio Jerman senilai 8,3 miliar dolar AS kecuali tawarannya dinaikkan.
Pengecer obat AS CVS Caremark naik 1,9 persen setelah mengumumkan sebuah usaha patungan dengan Cardinal Health untuk sumber obat generik di Amerika Serikat. Saham Cardinal melompat 3,0 persen.
Perusahaan semikonduktor Broadcom naik 2,3 persen setelah meningkatkan pedoman untuk kuartal keempat. Perusahaan sekarang memproyeksikan pendapatan sebesar 2,00-2,05 miliar dolar AS, naik dari perkiraan sebelumnya dari 1,975 miliar dolar AS.
Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun turun menjadi 2,80 persen dari 2,86 persen pada akhir Senin, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,83 persen dari 3,89 persen.
Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah. (AFP/Ant)
Victor Wembanyama Buat Rekor Langka di NBA
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Victor Wembanyama kembali mencuri perhatian dunia basket dengan mencatatk...