DPR Nilai Kebijaksanaan Pemerintah di Industri Gula Tidak Jelas
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengharapkan pemerintah memiliki rumusan tentang industri gula di Indonesia.
“Kebijakan pemerintah belum jelas di industri gula nasional yang berbasiskan tebu, (karna itu) pemerintah harus memiliki strategi komprehensif yang bermuara pada swasembada gula,” kata Ketua Komisi VI DPR RI, Hafisz Thohir saat memimpin rapat kerja dengan beberapa kementerian di Gedung Nusantara I, DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (6/4).
Hafisz Thohir menambahkan bahwa pemerintah harus memiliki visi dan orientasi yang jelas tentang penguatan produksi gula nasional berkualitas ekspor, dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Dalam rapat tersebut hadir Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Mariani Soemarno, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani.
“Kebijakan yang dilakukan pemerintah seharusnya adalah penguatan industri gula secara nasional, dan melakukan koordinasi kementerian terkait juga dengan Bulog,” kata Hafisz.
Agenda lain yang masih akan dibahas dalam rapat koordinasi bersama-sama dengan Komisi VI dan para menteri antara lain Pembangunan Kawasan ekonomi Khusus, Kebijakan dan Evaluasi penanaman modal dalam Pelayanan Modal Satu Pintu dengan tujuan menginkatakan invesati dalam negeri, dan Percepatan Pembuatan Standarisasi Dalam Negeri Khusus Untuk Badan Standarisasi Nasional.
Beberapa waktu lalu kementerian perdagangan mengeluarkan izin untuk impor gula mentah yang akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan periode April hingga Juni 2015. Kala itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan (Kemendag) Gunaryo menjelaskan bahwa pihaknya mengluarkan 940.000 ton
Dalam kesempatan terpisah, ekonom dari Institut Pertanian Bogor, Rina Oktaviani mengkritisi pemerintah, dia menyebut saat ini perlu adanya revitalisasi gula di Indonesia melalui peningkatan produktifitas.
Menurut Rina, saat ini masalah gula di indonesia yakni produksi di dalam negeri yang tidak sejalan dengan permintaan gula yang terus naik, dia menambahkan saat ini tingkat gula Indonesia meningkat dengan laju 9,71 persen.
Dia menyampaikan, pemerintah perlu menyusun strategi industri yang mampu menyeimbangkan dan mensinergikan perbenturan antar-pemangku kepentingan (stakeholder) dan instansi (Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan).
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...