DPR Nilai Kerusakan Karang Raja Ampat Sakiti Moral Bangsa
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kerusakan terumbu karang di kawasan konservasi Raja Ampat akibat kandasnya kapal Caledonian Sky pada 4 Maret 2017 dinilai merupakan peristiwa yang menyakiti moral bangsa karena tempat itu merupakan lokasi wisata unggulan Nusantara.
"Secara moral peristiwa itu jelas menyakiti bangsa ini," kata Ketua Komisi IV DPR RI Edhie Prabowo dalam rilis di Jakarta, hari Rabu (15/3).
Politisi Partai Gerindra itu menegaskan, Raja Ampat merupakan salah satu daya tarik wisata daerah yang juga menjadi sumber mata pencaharian masyarakat lokal di daerah tersebut.
Menurut dia, kejadian tersebut juga menunjukkan kurangnya ada perlindungan terhadap biota laut, serta diperlukan adanya ketegasan dan pengawasan agar kasus tersebut tidak terjadi lagi di masa mendatang.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo dari Partai Golkar menginginkan pemerintah untuk dapat menindak tegas agar pengelola kapal asing itu juga tidak dapat menyepelekan kerusakan koral.
Sedangkan Anggota Komisi IV DPR Fauzih Amro menyatakan peristiwa nahas itu merupakan pelajaran bagi bangsa Indonesia sehingga ke depannya juga harus ada regulasi yang lebih jelas dan mengikat.
Politisi Hanura itu juga menginginkan berbagai pihak terkait seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Polri, dan TNI AL juga harus lebih bersinergi.
"Dengan kejadian ini, regulasi atau aturan harus dibuat sedemikian rupa, sebab Raja Ampat merupakan destinasi wisata yang sangat bagus luar biasa, baik domestik maupun internasional," katanya.
Kandasnya kapal Caledonian Sky, hari Sabtu (4/3), yang dinahkodai oleh Kapten Keith Michael Taylor ini menimbulkan dampak kerusakan terumbu karang yang luar biasa.
Investigasi awal yang dilakukan oleh pemerintah setempat menunjukkan bahwa terumbu karang yang rusak luasnya mencapai sekitar 1.600 meter persegi.
Parahnya, terumbu karang yang rusak itu berada tepat di jantung Raja Ampat, sebuah pusat keanekaragaman hayati laut. (Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...