DPR: Perlu Psikolog untuk Anak-anak Eks Gafatar
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Dadang Rusdiana dari Fraksi Partai Hanura berharap pemerintah menyiapkan para psikolog agar anak-anak eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tidak mengalami traumatik berkepanjangan akibat konflik.
“Kasus anak-anak eks Gafatar perlu juga penanganan, tentunya pendidikan khusus yang melibatkan juga para psikolog agar anak-anak itu tidak mengalami traumatik berkepanjangan akibat konflik,” kata Dadang, saat dihubungi satuharapan.com, di Jakarta, hari Senin (1/2).
Selain itu, kata Dadang sebagai warga negara Indonesia untuk anak-anak eks Gafatar berhak mendapatkan pendidikan yang layak.
“Ya sesuai dengan tugas negara untuk melindungi warga negara dan mencerdaskan bangsa, maka anak-anak eks Gafatar berhak mendapatkan pendidikan yang layak,” kata dia.
“Bahwa Gafatar itu bermasalah secara ideologis maupun paham keagamaan, tapi anak-anak kan tidak paham apa-apa, dan pada dasarnya semua warga negara berhak mendapatkan pendidikan, negara harus hadir kita rakyat membutuhkan,” wakil Dapil Jabar II yang meliputi Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat ini.
Dengan demikian, kata Dadang untuk soal penekanan penanaman moral dan jiwa kebangsaan itu sudah berjalan oleh kementerian terkait pada mata pelajaran selama ini.
“Penanaman moral dan jiwa kebangsaan ini sebenarnya sudah berjalan pada mata pelajaran yang ada selama ini. Yang perlu dilakukan adalah pendidikan informal keluarga yang harus diperkuat,” kata dia.
Untuk itu, lanjut Dadang kementerian terkait dapat memfasilitasi pendidikan anak-anak itu. Seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk meningkatkan kebudayaan dan meningkatkan pendidikan dasar. Serta, tingkat pendidikan tinggi kepada Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
“Iya benar,” kata dia.
Editor : Bayu Probo
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...