Dr. Konrad Raiser: Hubungan Agama-Politik Lebih Banyak Konflik dan Bermasalah
BUSAN, SATUHARAPAN.COM - Hubungan antara agama dan politik telahmenunjukkan lebih banyak bermasalah dan menimbulkan konflik, baik di tingkat lokal maupun global.
Hal itu diungkapkan Dr. Konrad Raiser, dalam diskusi di tengah sidang raya ke -10 Dewan Gereja-gereja Dunia (World Council of Churches / WCC) di Busan, Korea Selatan, Jumat (1/11). Dia membahas bukunya yang berjudul “Religion, Power, Politics” (Agama, Kekuasaan dan Politik).
Raiser adalah seorang teolog Jerman, dan mantan Sekretaris Jenderal WCC. Dia banyak menulis buku teologi, etika politik dan teologi publik, termasuk bukunya berjudul “Budaya Kehidupan: Transformasi Globalisasi dan Kekerasan.
Menurut Raiser, hubungan antara agama dan politik lebih banyak bermasalah dan menimbulkan konflik. Hal ini menimbulkan pertanyaan yang penting kekuasaan dan kemungkinan peran baru bagi agama-agama.
Dalam percakapan dengan peserta sidang, Raiser membahas tema utama dalam bukunya, yaitu peran agama dan politik dalam konflik, perdebatan tentang agama di ranah publik, agama dan politik dalam Islam. Stephen Brown, yang menerjemahkan buku dari bahasa Jerman ke bahasa Inggris, memfasilitasi percakapan tersebut.
Raiser mengatakan, "Dalam pengalaman saya di tahun-tahun terakhir saya sebagai Sekretaris Jenderal WCC, saya mulai menyadari bahwa kita sedang berhadapan dengan manifestasi kekuasaan berdasarkan klaim agama, dan dari analisis politik internasional kami bahwa agama telah berhasil dieliminasi dari tatanan politik."
"Adaptasi kami tentang pemisahan gereja dan negara dan gagasan bahwa agama memiliki sedikit atau tidak ada hubungannya dengan dunia politik membuat saya melihat kebutuhan untuk mengembangkan pendekatan baru antara agama dan politik,” kata dia menegaskan.
Pandangan ini, kata dia, diinformasikan oleh peran bahwa agama bermain untuk mengartikulasikan identitas suatu komunitas. Dia melihat itu sebagai penanda dasar pada banyak masyarakat
Raiser menambahkan, "Agama dan budaya di sebagian besar tempat di dunia tidak dapat dipisahkan dari kehidupan publik. Ini adalah bagian penting dari budaya."
Dialog Antar Agama
Berbicara mengenai masalah dialog antar agama, Raiser mengatakan bahwa dialog antar agama adalah salah satu isu kunci dan tantangan bagi ekumenisme di abad 21. Hasl itu harus menjadi salah satu tugas utama dari dunia ekumenis.
Dia juga menyebutkan karya di bidang ini yang telah dimulai oleh WCC dengan publikasi tengara dokumen Saksi Kristen dalam Dunia Multi- Agama pada Juni 2011.
WCC bekerja sama dengan Dewan Kepausan memproduksi panduan untuk Dialog Antar Agama dari Gereja Katolik Roma dan Aliansi Evangelis Dunia (World Evangelical Alliance) untuk program selama lima tahun.
Berbicara lebih lanjut tentang dialog antara Kristen dan Islam, Raiser mengatakan bahwa orang Kristen harus memberikan "pendampingan, dukungan dan mendorong perdebatan di dunia Muslim daripada memberi stigma dengan slogan “fundamentalisme.”
Buku karya Konrad Raiser: Agama, Kekuasaan dan Politik diterbitkan pada tahun 2013 oleh Publikasi WCC. Pada acara itu juga tampil seniman Kristen, Dia Qi, dan musisi asal Kanada, Andrew Donaldson. (oikoumene.org)
Bryan Amadeus Chandra, Sosok yang Cerdas dan Senang Menolong...
Jakarta, Satuharapan.com, Bryan Amadeus Chandra atau yang akrab dipanggil Bryan merupakan salah...