Sidang WCC: Umulga, Ruang Dialog bagi Perempuan dan Laki-laki
BUSAN, SATUHARAPAN.COM - Di tengah-tengah perhelatan sidang raya gereja-gereja di seluruh dunia yang disebut sebagai olimpiade agama ada sebuah ruang yang agak khusus bagi para peserta untuk membahas isu-isu penting yang dihadapi gereja dan kehidupan antar iman di seluruh dunia.
Dewan gereja-gereja Dunia (World Council of Churches) bekerja sama dengan kelompok perempuan Korea menyelenggarakan program yang disebut Umulga SHE-Space. Mereka mengambil tempat di ruang pameran Madang yang mencerminkan keramahan rakyat Korea.
Umulga adalah sebuah kata dari bahasa Korea yang berarti sumur. Tempat ini mencerminkan setiap peserta akan menemukan hal yang penting, air."
Umulga SHE-Space merupakan ruang inklusif bagi perempuan dan laki-laki (she and he) untuk bertukar, istirahat dari kepenatan sidang, berdoa dan merenungkan, baik secara individu maupun kelompok, tentang isu-isu yang berhubungan dengan keadilan jender.
Ruang ini dirancang dalam gaya keramaha-tamahan Korea yang disebut madang dan mencerminkan berbagai tempat yang merupakan bagian dari kehidupan perempuan dan laki-laki dalam masyarakat.
Ada sebuah bilik yang mewakili pasar dengan berbagai kerajinan, kain, dan barang lain untuk dijual, semua adalah rancangan perempuan Korea. Ada sebuah halaman dengan gaya ruang pertemuan, stand untuk minum teh, bangku dan sofa untuk beristirahat dan bersantai, serta ruangan yang tenang untuk berdoa.
Sebuah fitur penting dari Umulga SHE-Space adalah pohon doa di pintu masuk ruang, yang mewakili pohon tradisional Korea, Zelkova pada pintu gerbang masuk desa Korea.
Pengunjung diundang untuk menulis doa-doa mereka pada pita berwarna. Doa mereka untuk keadilan jender dan bebas dari kekerasan bagi perempuan dan anak perempuan di dunia. Pita ini menggantung sebagai bunga pada pohon doa.
Dr Fulata Mbano-Moyo, pelaksana Program WCC untuk Perempuan dalam Gereja dan Masyarakat berbicara tentang ide di balik program ini. Dia mengatakan bahwa Umulga SHE-Space adalah cara untuk memastikan bahwa sidang mempromosikan keadilan jender dan mendorong peserta untuk memasukkan keadilan jender dalam agenda mereka untuk dialog dan perspektif bersama di majelis.
Pikiran Pria
Gleeson Vernon Ayub adalah peserta aktif dari Umulga SHE-Space. Jadi, apa yang dia pikirkan tentang ruang itu? Dia melihat ruang pertemuan sebagai pendekatan multikultural penting untuk perjalanan perempuan dan laki-laki untuk keadilan jender.
Ini adalah perjalanan pribadi bagi saya. Saya memutuskan di usia muda bahwa saya tidak ingin menjadi pelaku kekerasan, dan saya akan berdiri melawan kekerasan terhadap perempuan. Sebagai manusia, saya percaya kesetaraan gender merupakan langkah ke arah yang benar. Perempuan tidak harus dilihat sebagai lebih rendah," kata dia.
Ayub mengatakan bahwa orang harus didorong untuk menjadi aktif dalam membangun masyarakat yang adil bagi perempuan dan laki-laki dalam cara yang sebenarnya.
KamisHitam
Program ini juga mempromosikan kampanye Kamis Hitam (Thursdays in Black). Peserta sidang secara aktif mendukung kampanye pada hari Kamis dengan mengenakan pakaian bade hitam.
Kampanye ini dimulai oleh WCC pada tahun 1980 sebagai bentuk protes secara damai menentang perkosaan dan kekerasan, terutama yang terjadi selama perang dan konflik. WCC mendukung toleransi nol kekerasan terhadap perempuan.
Serangkaian dialog akan berlangsung di Umulga SHE-Space selama sidang, khususnya isu jender berjudul "Komunitas perempuan dan laki-laki dalam gereja: saling pengakuan dan keadilan transformatif. (oikoumene.org)
* Berasal dari tulisan J. Ayana McCalman, seorang pengacara dan misionaris untuk Council for World Mission (CWM / Dewan untuk Misi Dunia). Dia bekerja untukJemaat Amerika di Gereja Afrika Selatan dan advokasi untuk komunikasi dan keadilan.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...