Dua Bom Bunuh Diri di Baghdad, Irak, 32 Tewas
ISIS klaim bertanggung jawab. PM Irak Pecat Komandan Keamanan dan Polisi.
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM-Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas dua serangan bom bunuh diri yang mengguncang ibu kota Irak, Baghdad, pada hari Kamis (21/1) dan menewaskan sedikitnya 32 orang.
Sebuah pesan di saluran Telegram kelompok teroris tersebut mengklaim bahwa dua orangnya meledakkan diri di Tayaran Square di pusat kota Baghdad.
Wartawan Reutersyang tiba setelah ledakan melihat genangan darah dan sepatu yang dibuang di lokasi, sebuah pasar pakaian di Tayaran Square di pusat kota. Otoritas kesehatan mengatakan sedikitnya 110 orang terluka akibat serangan itu.
Serangan pada hari Kamis itu terjadi di pasar yang sama dengan serangan besar terakhir, pada Januari 2018, ketika setidaknya 27 orang tewas akibat ledakan.
Perdana Menteri Irak, Mustafa Al-Kadhimi, mengadakan pertemuan mendesak dengan komandan keamanan tinggi untuk membahas serangan tersebut, setelah itu dia memecat pejabat senior dan komandan keamanan dan polisi.
Pemerintah Kadhimi mengatakan ada pelanggaran keamanan, yang memungkinkan terjadinya pemboman.
Penjabat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat dengan cepat mengecam serangan teroris itu. "Itu adalah tindakan keji dari pembunuhan massal dan pengingat serius akan terorisme yang terus mengancam nyawa warga Irak yang tidak bersalah," kata penjabat Menteri Luar Negeri, Daniel Smith.
Smith menjabat sampai Anthony Blinken, calon yang diajukan Presiden Joe Biden, untuk menjadi diplomat tertinggi AS, setelah dikonfirmasi oleh Senat. (Reuters/Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...