Dua Pejabat Suriah Ikut Awasi Analisis Sampel Penggunaan Senjata Kimia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Juru bicara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Martin Nerisky, mengatakan bahwa hari Senin (2/9) ini sampel yang dikumpulkan tim inspeksi PBB untuk senjata kimia yang diambil di Suriah akan dibawa ke laboratorium.
"Seluruh proses akan dilakukan secara ketat mengikuti standar tertinggi dan diverifikasi oleh Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia [OPCW]," kata Martin Nesirky kepada wartawan di New York, menyusul komunikasi telepon antara Sekjen PBB, Ban Ki-moon dan Ketua tim, Dr Ake Sellström, Minggu (1/9).
Ban menanyakan tentang kemungkinan mempercepat analisis sampel dan informasi tanpa membahayakan akurasi ilmiah dan melaporkan secepatnya, kata Nerinsky. Keduanya telah membahas cara-cara mempercepat analisis di laboratorium.
Dia menegaskan bahwa misi PBB adalah tidak memihak (imparsial) dan kredibel, serta fakta-fakta setiap penggunaan senjata kimia didasarkan pada bukti yang dikumpulkan di lapangan. Untuk itu, dua pejabat Pemerintah Suriah juga terlibat mengamati proses, sesuai pedoman dan standar OPCW.
Setelah analisis, laporan akan diberikan kepada Sekjen PBB dan dibagikan kepada semua negara anggota PBB, dan anggota Dewan Kemanan. Untuk itu, Ban telah mengontak lima anggota tetap dewan tersebut, yaitu China, Prancis, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat. Sementara untuk sepuluh anggota Dewan Keamanan lain, Ban berencana untuk membahas pada Selasa besok. (un.org)
Editor : Sabar Subekti
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...