Dua Perempuan Israel Tewas Akibat Roket dari Jalur Gaza
TEL AVIV, SATUHARAPAN.COM-Roket yang ditembakkan oleh militan Palestina di Jalur Gaza menewaskan dua perempuan di kota Ashkelon di Israel selatan pada hari Selasa (11/5), kata Eli Bin, kepala layanan Ambulans Magen David, mengatakan kepada wartawan dikutip Reuters.
Keduanya tewas dalam dua serangan terpisah yang melanda dua rumah di kota itu. Media Israel melaporkan salah satu korbannya adalah seorang perempuan berusia 80 tahun.
Sementara itu, sebuah LSM kemanusiaan internasional telah mulai mendukung Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) di Yerusalem untuk menilai dan menstabilkan ratusan warga Palestina yang terluka oleh polisi Israel.
Médecins Sans Frontières (MSF) mengatakan kepada Al Arabiya bahwa pasien yang diterima di titik stabilisasi trauma PRCS mengatakan bahwa banyak orang yang terluka di Kota Tua Yerusalem tidak mencari bantuan medis karena takut ditangkap atau ditahan.
Setidaknya 612 warga Palestina, termasuk anak-anak, terluka kemarin, menurut PRCS, dengan 411 pasien dibawa ke rumah sakit.
“Kami menghabiskan sepanjang hari merawat warga Palestina, termasuk anak-anak, dengan peluru karet, granat setrum, dan luka trauma tumpul. Orang-orang juga telah disemprot dengan cairan kimia yang dikenal sebagai air sigung dan telah menghirup gas air mata.”
“Banyak pasien mengalami cedera kepala, dada atau mata akibat peluru karet. Kami telah melihat banyak anak terluka termasuk anak berusia 12 tahun dengan cedera tulang paha dan anak berusia 14 tahun dengan cedera mata," kata Koordinator Medis MSF di Palestina, Dr Natalie Thurtle.
Konfrontasi telah berlangsung dalam beberapa hari terakhir antara Palestina dan polisi Israel di beberapa bagian Yerusalem Timur, termasuk di Sheikh Jarrah dan di luar Kota Tua yang bertembok, serta di Haifa, kota campuran Arab-Yahudi di Israel utara di penghujung bulan suci ramadhan.
Bentrokan itu dipicu oleh rencana penggusuran beberapa keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur, daerah yang direbut Israel dalam perang 1967.
MSF juga siap mendukung otoritas kesehatan di Jalur Gaza, menyusul eskalasi konflik baru-baru ini di sana, kata organisasi itu. Kementerian Kesehatan Palestina belum menanggapi permintaan untuk berkomentar.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...