Dua Perempuan Yazidi Terima Penghargaan Sakharov
STRASBOURG, SATUHARAPAN.COM - Dua perempuan aktivis Yazidi yang kabur dari perbudakan seksual ISIS di Irak meraih penghargaan HAM Sakharov dari Parlemen Eropa pada Kamis (27/10), kata sumber Eropa kepada AFP.
Nadia Murad dan Lamiya Aji Bashar diculik bersama perempuan Yazidi lainnya pada Agustus 2014 ketika desa mereka Kocho di Sinjar, Irak utara, diserang jihadis ISIS.
Uni Eropa menggambarkan Murad dan Aji Bashar sebagai "pembela masyarakat Yazidi di Irak, kelompok agama minoritas yang menjadi sasaran genosida oleh militan ISIS".
Penghargaan tersebut akan diserahkan kepada Nadia Murad dan Lamia Haji Bashar saat sebuah rapat di majelis di Strasbourg, Prancis, kata sang sumber sesaat sebelum pengumuman resmi.
Keduanya menjadi simbol dalam upaya untuk melindungi komunitas Yazidi setelah selamat dari penyekapan di tangan ISIS.
Jurnalis terasing asal Turki Can Dundar dan aktivis Tatar Crime Mustafa Dzhemilev juga termasuk sebagai penerima penghargaan bergengsi itu.
Tahun lalu, Parlemen Eropa menganugerahkan penghargaan tersebut kepada blogger Arab Saudi Raif Badawi, yang dihukum 10 tahun penjara dan 1.000 cambukan karena “menghina” Islam.
Pengharggan tahunan Sakharov ditujukan untuk kebebasan berpikir, didirikan pada tahun 1988, dinamai dari seorang fisikawan Soviet dan pembangkang Andrei Sakharov. Penghargaan ini diberikan kepada "orang-orang yang telah berkontribusi luar biasa untuk memperjuangkan hak asasi manusia di seluruh dunia".
Penghargaan Sakharov pernah diberikan pada Malala Yousafzai, Aung San Suu Kyi, dan Nelson Mandela. (AFP)
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...