Dua Roket Meledak Dekat Kedubes AS di Baghdad
Iran menyatakan menghormati kedaulatan Irak
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM-Dua roket Katyusha menghantam kawasan Zona Hijau, ibu kota Irak, Baghdad, di dekat kedutaan Amerika Serikat, hari Rabu (8/1). Kawasan itu dijaga ketat dan merupakan kawasan gedung-gedung pemerintah dan misi asing.
Serangan itu, menurut laporan AFP, tidak menimbulkan korban, kata militer Irak. Sirene segera terdengar di kompleks Kedutaan AS di daerah yang menampung para diplomat dan pasukan, menurut sumber militer.
Serangan itu terjadi hampir 24 jam setelah Teheran meluncurkan rudal balistik di pangkalan Irak yang menampung pasukan Amerika dan pasukan koalisi lainnya, yang tidak menyebabkan korban.
Serangan tersebut merupakan pembalasan atas serangan pesawat tak berawak AS yang menewaskan jenderal Iran, Qasem Soleimani, dan komandan Irak, Abu Mahdi al-Muhandis pekan lalu.
Al-Muhandis merupakan wakil kepala milisi Hashsha-Shaabi, jaringan kelompok bersenjata yang tergabung dalam negara Irak tetapi juga memiliki hubungan dekat dengan Teheran.
Amerika Serikat menuduh kelompok-kelompok Hash berada di balik serangkaian serangan roket ke kedutaan besar AS di Baghdad dan pangkalan militer yang menampung pasukan Amerika di seluruh negara itu.
Pada hari Rabu, faksi garis keras Hashes bersumpah mereka juga akan membalas dendam atas serangan AS. Kepa Paramiliter Qais al-Khazali, yang dimasukkan dalam daftar hitam sebagai "teroris" oleh AS, mengatakan tanggapan Irak terhadap AS "tidak akan kurang dari ukuran tanggapan Iran."
Harakat al-Nujaba, sebuah faksi garis keras dalam Hash, juga bersumpah untuk membalas kematian al-Muhandis. "Untuk prajurit Amerika: Jangan tutup matamu. Balas dendam untuk martir Muhandis akan datang di tangan Irak, sampai tentara terakhir di antara kamu pergi," katanya.
Iran Menghormati Irak
Sementara itu, Iran mengatakan bahwa mereka menghormati integritas wilayah Irak. Pernyataan itu disampaikan setlahpihak Irak protes atas penembakan rudal ke pangkalan-pangkalan Irak yang menampung pasukan AS. Irak bahkan akan memanggil duta besar Iran.
Dalam sebuah surat kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, duta besar Iran untuk PBB, Majid Takht Ravanchi, mengatakan negaranya sangat menghormati "kemerdekaan, kedaulatan, persatuan, dan integritas wilayah Republik Irak."
Tentang serangan itu, disebutkan bahwa "operasi itu tepat sasaran dan sasaran militer sehingga tidak meninggalkan kerusakan bagunan untuk warga sipil dan aset sipil di daerah itu," kata diplomat itu dalam sebuah surat yang dirilis oleh misi Iran.
Iran "mengingat kembali dedikasinya terhadap pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional dan menekankan bahwa mereka tidak mencari eskalasi atau perang," katanya, dikutip AFP.
Kementerian luar negeri Irak pada hari Rabu (8/1) mengatakan akan memanggil duta besar Iran karena serangan rudal, yang disebutnya sebagai pelanggaran kedaulatan Irak.
Irak telah memanggil duta besar AS setelah serangan pesawat tak berawak AS Jumat (3/1) lalu yang menewaskan jenderal Iran Qassem Soleimani di dekat bandar udara di Baghdad.
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...