Presiden Aljazair Bentuk Panel untuk Amandemen Konstitusi
ALJIR, SATUHARAPAN.COM-Presiden Aljazair, Abdelmadjid Tebboune, membentuk sebuah panel pada hari Rabu (8/1) untuk mengamandemen konstitusi Aljazair untuk memberi parlemen dan lembaga peradilan peran yang lebih besar. Hal itu sebagai sebuah langkah yang bertujuan membantu mengakhiri krisis politik yang berlangsung selama berbulan-bulan di negara itu.
Tebboune terpilih bulan lalu dalam pemilihan yang rendah partisipasi. Dia menggantikan pemimpin yang dipaksa mengundurkan diri pada bulan April, Abdelaziz Bouteflika. Protes besar-besaran rakyat Aljazair digelar sejak itu, menuntut perubahan total struktur kekuasaan.
Para pemrotes menentang pemilihan presiden itu, dengan alasan bahwa setiap pemungutan suara yang dilakukan untuk elite lama yang masih memegang kekuasaan adalah tidak sah. Puluhan ribu orang masih berdemonstrasi setiap pekan menolak tawaran dialognya.
Kantor Tebboune mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 17 orang dalam komite konstitusional yang baru akan diberi waktu tiga bulan untuk mengajukan proposal untuk dibahas yang kemudian dapat dikirim ke parlemen dan akhirnya diajukan kepada para pemilih dalam referendum.
Panel ini dipimpin oleh Ahmed Laraba, anggota Komisi Hukum Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa. Panel ini memiliki mandat untuk melihat semua aspek organisasi negara dan mempertimbangkan kembali peran parlemen dan peradilan untuk mempromosikan hak-hak warga negara.
Tebboune juga menjanjikan langkah-langkah mendiversifikasi ekonomi yang bergantung pada minyak dengan mendorong investasi di sektor-sektor non-energi. Tujuannya untuk mengurangi impor makanan dan barang-barang lainnya yang sekarang berharga lebih dari 40 miliar dolar AS per tahun.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...