Duduk atau Berdiri?
Mesias tak pernah menggunakan jalan mudah
SATUHARAPAN.COM – ”Kamu tidak tahu apa yang kamu minta” (Mrk. 10:38). Demikianlah tanggapan Yesus terhadap permohonan Yohanes dan Yakobus. Keduanya ingin duduk dalam kemuliaan Yesus kelak: satu di sebelah kanan; yang lain di sebelah kiri.
Lumrah sebenarnya. Bukankah cita-cita merupakan arah dalam hidup manusia? Tak punya cita-cita berarti tak punya tujuan hidup!
Kutahu yang Kumau
Sekali lagi, memiliki cita-cita merupakan hal baik, bahkan mutlak perlu, dalam hidup. Yang lebih mengenaskan adalah orang yang tak punya keinginan. Itulah yang disindir iklan Sprite dalam ungkapan Kutahu yang kumau!
Kedua anak Zebedeus beda. Mereka tahu apa yang mau. Oleh karena itu, mereka memohon kepada Yesus.
Lalu, mengapa Yesus berkata bahwa keduanya tidak tahu apa yang dimintanya? Di mata Yesus, mereka hanya mengetahui sebagian dari permintaan tersebut. Mereka tidak memahami permintaan mereka secara utuh.
Perhatikanlah permintaan mereka: ”Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.” Ada frasa ”duduk dalam kemuliaan” di sana.
Tampaknya, mereka yakin Sang Guru akan mencapai kemuliaan. Mereka sungguh mengimani itu. Dan karena itulah, mereka berharap diperkenankan menjadi orang kedua dan ketiga. Dengan kata lain: mereka ingin menjadi tangan kanan dan kiri Yesus Kristus. Mereka ingin duduk dalam kemuliaan Sang Guru.
Penting disimak mengapa mereka memakai kata ”duduk” dan tidak memakai kata ”berdiri”. ”Duduk” memang lebih enak ketimbang ”berdiri”. Lagi pula, ”duduk” merupakan kata dasar yang kalau mendapatkan imbuhan ”ke-an” akan menjadi ”kedudukan”. Dan banyak orang suka kedudukan.
Bagaimanapun, kedudukan berarti memiliki status terhormat. Kedudukan mengandaikan, seseorang mempunyai kekuasaan mengatur ini dan itu. Dan banyak orang lebih suka mengatur ketimbang diatur.
Sedangkan orang yang berdiri sering kali berarti orang yang selalu siap untuk diatur. Mereka harus senantiasa siap untuk disuruh-suruh. Posisi mereka harus selalu dalam keadaan siap sedia. Sekali lagi, siap untuk diperintah. Siapa yang memerintah? Ya, orang yang duduk tadi. Tak heran, baik Yohanes maupun Yakobus ingin duduk dalam kemuliaan Yesus Kristus.
Tak Tahu yang Kau Mau
Mengapa Yesus berkata: ”Kamu tidak tahu apa yang kamu minta?” Agaknya, Yesus hendak menegaskan kepada mereka bahwa latar belakang permintaan mereka itulah yang salah.
Yesus memang sosok mulia. Perjanjian Lama (PL) berisi banyak hal positif tentang-Nya. Misalnya: Mesias akan membebaskan Israel dan mencapai kemuliaan-Nya. Namun, yang kurang dipahami para murid—juga kebanyakan orang Yahudi—Mesias tak pernah menggunakan jalan mudah.
Salah satu nas PL yang merujuk kepada Mesias ialah ”Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu.” (Mzm. 91:12).
Ah, bukankah Mazmur ini pun digunakan Iblis untuk mencobai Yesus?
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...