Dunia Usaha Dukung Penghapusan Kekerasan pada Perempuan
SATUHARAPAN.COM - Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) dan Indonesia untuk Kemanusiaan (IKA) menggagas sebuah gerakan solidaritas bagi perempuan korban kekerasan. Kedua lembaga itu menginisiasi program ‘Pundi Perempuan’ sejak tahun 2003. Pelbagai upaya penggalangan solidaritas baik dalam bentuk dana, relawan, dan jaringan terus dilakukan.
Hal ini sebagai langkah menangani perempuan korban kekerasan. Untuk penanganan dibutuhkan fasilitas, sumber daya manusia, anggaran dan perangkat pendukung. Karena setiap tahun angka kekerasan terhadap perempuan di Indonesia meningkat.
Beberapa pelaku bisnis menyambut baik inisiatif ini. Misalnya jaringan restoran Sushitei-Bakerzin di Bandung, perusahaan produk perawatan tubuh Wangsa Jelita, dan Craft for Change.
Peluncuran kampanye ‘Pundi Perempuan’ yang melibatkan berbagai dunia usaha, adalah wujud nyata solidaritas bagi perempuan korban kekerasan. Kerjasama semacam ini dimungkinkan karena semua pihak yang terlibat memiliki kepedulian yang sama untuk mewujudkan kehidupan yang lebih sejahtera, adil, bermartabat dan bebas dari kekerasan.
Selain mengembangkan kerjasama melalui skema Corporate Social Responsibility (CSR) bersama perusahaan. Pundi Perempuan sendiri telah menggulirkan berbagai inisiatif penggalangan dukungan publik dalam berbagai bentuk, antara lain melalui pameran seni rupa, penjualan merchandise, donasi individual, dan modal penyertaan pada beberapa koperasi yang beranggotakan para pekerja kemanusiaan. Saat ini dana yang berhasil diperoleh telah mencapai 1.385.114.255 Rupiah.
Sebesar 75 persen dihibahkan kepada Women Crisis Center (WCC) yang tersebar di 20 provinsi, sementara 25 persen dikelola sebagai dana abadi. Pundi Perempuan telah berhasil mendukung 51 WCC, 3 kelompok korban, dan 3 perempuan pembela hak asasi manusia (HAM). Diharapkan dengan semakin banyaknya pihak yang menjadi bagian dari gerakan ini, target pengumpulan dana abadi sebesar 6 milyar Rupiah untuk keberlanjutan layanan bagi korban, dapat terwujud.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...