Duterte Ancam Keluar dari Mahkamah Pidana Internasional
DAVAO, SATUHARAPAN.COM - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengancam akan mengikuti jejak Rusia dan menarik diri dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC/ International Criminal Court), Kamis (17/11), karena geram dengan kritikan luar negeri atas perang membasmi narkobanya yang mematikan.
Rusia secara resmi menarik tanda tangannya dari Statuta Roma yang menjadi landasan berdirinya ICC pada Rabu, menyebut kerja pengadilan tersebut “berpihak dan tidak efisien.”
Berbicara di kampung halamannya di Kota Davao di Filipina selatan sesaat sebelum bertolak ke Peru untuk menghadiri konferensi tingkat tinggi regional, Duterte mengatakan: “Mereka (Rusia) mungkin berpendapapat Mahkamah Pidana Internasional (tidak berguna), jadi mereka menarik keanggotaan mereka.”
“Saya mungkin mengikuti jejak mereka. Kenapa Karena para perundung tidak tahu malu itu hanya mengusik negara-negara kecil seperti kami.”
Filipina adalah salah satu dari 124 negara yang menjadi anggota ICC yang didukung PBB, satu-satunya pengadilan kejahatan perang permanen di dunia.
Duterte juga kembali mengulangi ancamannya untuk menarik Filipina keluar dari PBB, mengatakan bahwa badan dunia tersebut gagal menghentikan perang yang menewaskan “ribuan” wanita dan anak-anak.
“Kamu tahu, jika Tiongkok dan Rusia memutuskan menciptakan sebuah tatanan baru, saya akan menjadi orang pertama yang bergabung,” imbuhnya.
Duterte memenangkan pemilihan umum pada Mei setelah berjanji akan melakukan aksi penindakan keras terhadap narkoba dan menewaskan puluhan ribu pengedar narkoba.
Lebih dari 4.000 orang tewas sejak dia menjabat pada 30 Juni. Sekitar 1.800 ditembak mati oleh polisi dan sekitar 2.600 orang lainnya dibunuh oleh penyerang tidak dikenal, menurut statistik resmi.
Pembunuhan tersebut menuai kritik dari sekutu pertahanan Manila, Amerika Serikat, serta PBB.(AFP/Ant)
Editor: Eben E. Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...