Edhy Prabowo: Kasus Adriansyah Tak Berkaitan Komisi IV
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Tidak jauh berbeda dengan rekannya, Herman Khaeron, Ketua Komisi IV DPR Edhy Prabowo ikut mengaku terkejut ketika mendengar nama kader PDI Perjuangan Adriansyah ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Sanur, Bali, Kamis (9/4), kala mengikuti Kongres IV partai berlambang banteng moncong putih.
Menurut Edhy, Adriansyah selama ini dikenal berperilaku baik. "Dia orangnya baik, pribadi yang cukup serius dalam bertugas. Di Komisi IV hadir terus," kata Edhy saat dihubungi Jumat (10/4).
Edhy juga mengatakan, Adriansyah tidak pernah absen dalam rapat maupun kegiatan Komisi IV DPR. Meskipun ada kegiatan yang harus diikuti bersama partai, kata Edhy, Adriansyah senantiasa meminta izin dulu ke komisi yang membidangi masalah pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan, pangan.
"Saya sangat prihatin. Semoga apa yang menimpa anggota saya Pak Adriansyah ini cepat selesai. Saya berharap jangan terlalu dibesar-besarkan," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Edhy memastikan, apa pun yang menyebabkan ditangkapnya Ardiansyah tak berhubungan dengan jabatannya di Komisi IV DPR. "Kalau terjadi hal-hal dengan Komisi IV, misalnya ada permainan proyek atau apa, itu aneh," kata dia.
Penangkapan terhadap Adriansyah dan dua orang lainnya diduga terkait pengurusan izin tambang di Kalimantan. Sebelum menjadi anggota DPR, Adriansyah pernah menjabat Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Menurut Pelaksana Tugas Wakil Ketua KPK Johan Budi, diduga ada potensi korupsi dalam pemberian Surat Izin Usaha Pertambangan. Namun, Johan mengaku belum mengetahui detail arah pidana dalam sangkaan tersebut.
"Belum bisa disebut detail. Ini kaitannya kepengurusan izin SIUP," kata Johan.
Dalam OTT tersebut, KPK menangkap tiga orang dari Bali dan Jakarta. Johan mengatakan, dua orang ditangkap tangan di sebuah hotel di Bali dan satu orang di hotel kawasan Senayan, Jakarta.
Di Bali, KPK menangkap Adriansyah dan seseorang berinisial AK di hotel di kawasan Sanur, Bali. Dari hotel tersebut, KPK menyita sejumlah uang dalam pecahan dollar Singapura dan rupiah.
Sementara, di lobi sebuah hotel di kawasan Senayan, Jakarta, petugas menangkap pengusaha berinisial AH. Saat ini, kata Johan, KPK masih melakukan pemeriksaan yang intensif terhadap tiga orang tersebut. Status ketiganya masih sebagai terperiksa.
Editor : Sotyati
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...