Editor Media Pengkritik Pemerintah Swaziland Ditahan
MBABANE, SATUHARAPAN.COM – Seorang editor media Swaziland yang dituduh melakukan penghinaan kembali menghadiri pengadilan pada Rabu (9/4) setelah seorang hakim mengajukan banding terhadap putusan awal untuk membebaskannya. Tulisannya menyinggung pemerintah.
Editor The Nation, Thulani Maseko, dan seorang kolumnis di majalah tersebut Bheki Makhubu dibebaskan pada Minggu setelah seorang hakim Pengadilan Tinggi membatalkan penahanannya. Hakim Mumcy Dlamini memutuskan surat perintah penangkapan mereka pada 18 Maret itu tidak sejalan dengan hukum.
Namun, Hakim Mpendulo Simelane memerintahkan bahwa "sebuah surat perintah penangkapan akan dikeluarkan" seraya menambahkan ia tidak akan "tinggal diam dalam kasus ini".
Kedua pria itu menghadiri pengadilan singkat di ibu kota Mbabane namun belum ada penetapan tanggal untuk sidang berikutnya.
Keduanya ditangkap setelah majalah independen tersebut menerbitkan sebuah laporan yang mempertanyakan penahanan seorang inspektur kendaraan pemerintah yang ditahan selama sepekan tanpa dikenakan dakwaan.
Majalah itu mengkritik penangkapan tersebut sebagai penyalahgunaan wewenang.
Pihak berwenang mengklaim artikel tersebut mengganggu proses pengadilan, dan mendakwa mereka menghina pengadilan.
Media di Swaziland beroperasi di bawah peraturan yang ketat, di mana kritik terhadap Raja Mswati III dan pemerintahannya tidak akan ditoleransi.
Raja Hidup Mewah
Kerajaan Swaziland adalah negara kecil di selatan Afrika yang tidak memiliki pantai dan terletak di antara Afrika Selatan di sebelah barat dan Mozambik di timur. Kepala negara adalah raja, yang sejak 1986 yang berkuasa adalah Raja Mswati III. Berdasarkan tradisi, raja memegang kuasa sebagai kepala administrasi negara bersama ibunya sebagai kepala rohaniah dan nasional negara.
Sebagai sebuah monarki, raja tidak hanya menunjuk perdana menteri, kepala pemerintahan, tetapi juga menunjuk sejumlah kecil perwakilan untuk kedua badan Libandla (parlemen). Senat terdiri atas 30 anggota, dan dewan perwakilannya memiliki 65 kursi, 55 diduduki oleh wakil terpilih (pemilihan diadakan setiap 5 tahun pada November).
Raja Mswati III juga sering dikritik karena hidup mewah di negara dengan angka kecepatan infeksi HIV tertinggi di dunia. Selain punya armada mobil mewah, ia menghabiskan uang untuk memperbarui mansion untuk para istrinya. Kehidupannya berlawanan dengan sekitar 34 persen penduduk yang tidak memiliki pekerjaan. Dan, hampir 70 persen rakyatnya hidup dengan pendapatan kurang dari 1 dolar AS per hari dengan 39 persen orang dewasa terjangkit HIV. Sekitar 82 persen penduduk Swaziland menganut Kristen. (AFP/wikipedia.org)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...