Rusia Cabut Siaran Radio Voice of America
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM – Rusia telah mencopot stasiun radio yang didanai Amerika Serikat, Voice of America, dari udara, demikian dikatakan pejabat senior media pemerintah Rabu (9/4).
Dmitry Kiselyov, pemimpin konglomerat media pemerintah Rossiya Segodnya, mengatakan kontrak untuk menyiarkan Voice of America di radio AM tidak akan diperpanjang, lapor AFP.
“Rossiya Segodnya tidak akan bekerja sama dengan Voice of America,” kata Kiselyov seperti dilaporkan kantor berita RIA Novosti.
Amerika Serikat telah mengincar Kiselyov untuk dijatuhi sanksi atas peranannya dalam mendukung pencaplokan oleh Rusia terhadap Krimea.
Ia membawakan program berita mingguan yang penuh dengan opini di televisi pemerintah.
“Mereka ini bagaikan sedang melakukan siaran dari dunia bawah. Atau setidaknya dari dunia yang sudah tidak ada lagi,” kata Kiselyov tentang VOA dan Radio Liberty yang didanai AS.
Radio Liberty masih menjalankan siaran di Rusia melalui stasiun mitra setempat.
“Saya melihat stasiun-stasiun ini (Voice of America dan Radio Liberty, Red) seperti sampah di gelombang udara kami,” katanya.
“Ini tidak ada hubungannya dengan kebebasan berpendapat” karena “tidak ada yang asli” tentang stasiun-stasiun radio itu, ujarnya.
Broadcasting Board of Governors, yang mengawasi media AS, mengatakan pekan lalu bahwa Kiselyov telah menghentikan semua kerja samanya dengan Voice of America.
Dewan penyiaran itu mengatakan Kiselyov telah mengirimkan surat kepada VOA yang hanya berisi satu kalimat, “kami tidak akan bekerja sama” dan mengatakan bahwa kontrak tidak akan diperpanjang.
Pada 2006, pihak berwenang Rusia memaksa stasiun-stasiun nasional untuk berhenti menyiarkan program-program Voice of America—langkah yang dilihat memiliki muatan politis.
Namun, stasiun radio itu terus mengudara di Moskow melalui frekuensi radio AM setempat di bawah kesepakatan dengan Voice of Russia, yaitu stasiun milik pemerintah yang saat ini dikuasai oleh konglomerasi Kiselyov.
Radio Liberty, yang didanai Kongres AS, saat ini masih mempertahankan keberadaannya di Rusia dalam bentuk Radio Svoboda, yang menjalankan siaran melalui stasiun mitra pada gelombang FM serta situs populer.
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...