Effendi Miris Lihat Jokowi “Gak Jelas” di Televisi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon, mengaku berempati dengan posisi Presiden Joko Widodo yang saat ini di tengah beragam masalah yang terjadi selama 100 hari masa pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
"Saya pribadi kasihan. Saya terus terang merasa miris, saya takut. Muncul presiden di televisi dua-tiga menit tapi tidak mengerti dia ngomong apa ya. Dia bilang, kamu (KPK-Polri) baik-baik ya, jangan gesekan, wis yang baik kerja, apa itu?" ujar Effendi dalam diskusi publik Universitas Paramadina bertajuk Evaluasi 100 Hari Pemerintahan Jokowi-JK, di Jakarta, Senin (26/1).
Effendi menyatakan dia saat ini memiliki perasaan yang serupa dengan publik kebanyakan, yakni linglung untuk menarik segala akar persoalan yang telah terjadi. "Saya orangnya optimistis, tapi saat ini saya sama rasanya seperti Anda, kita benar-benar menjadi orang linglung, dari mana menarik persoalan ini," kata dia.
Menurut Effendi Presiden Jokowi muncul di hadapan publik di tengah persoalan KPK-Kepolisian Indonesia, tetapi kemunculannya yang hanya sebentar itu dipandang tidak jelas inti pembicaraannya.
"Muncul presiden di televisi dua-tiga menit tapi tidak ngerti dia ngomong apa. Dia bilang, kamu (KPK-Polri) baik-baik ya, jangan gesekan, wis yang baik kerja. Apa itu?" kata dia.
Politikus PDI Perjuangan itu menekankan celah bagi pihak luar untuk menekan Jokowi cukup banyak. Namun dia meminta seluruh pihak bisa memberikan kesempatan bagi Jokowi untuk bekerja.
"Ini bagaikan turbulence dalam pesawat, mudah-mudahan satu bulan ke depan bisa clear weather. Tapi akan ada turbulence kedua yakni jika APBN-P 2015 tidak bisa disahkan, maka pemerintahan bisa game over," kata dia. (Ant)
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...