Ekspektasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sebesar 6,4 persen.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan mencapai angka 6,4 persen. Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam penyampaian Pidato Pengantar Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RUU-APBN) 2014, dalam Sidang Paripurna I DPR-RI, yang berlangsung pada Jumat (16/8) di Ruang Rapat Paripurna Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta.
Dalam sidang paripurna DPR dengan agenda keterangan Pengantar Rancangan Undang–Undang tentang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RUU-APBN) Tahun Anggaran 2014 beserta nota Keuangannya, yang disampaikan Presiden SBY ini, kepala negara mengatakan bahwa , laju inflasi pada tahun 2014 akan dijaga pada kisaran 4,5 persen.
Dalam sidang yang dihadiri oleh presiden, wakil presiden dan sejumlah menteri serta beberapa pejabat eselon I, II dan III pemerintahan. Presiden mengatakan bahwa penting untuk menetapkan kebijakan moenter secara hati-hati, karena nilai tukar rupiah harus realistis.
“Kebijakan moneter ditetapkan secara hati-hati, dikarenakan kita menjaga stabilitas ekonomi dan stabilitas tingkat nilai tukar rupiah yang realistis. Oleh karena itu tahun 2014, kita menggunakan asumsi rata-rata nilai tukar adalah Rp 9.750 per dolar AS,” kata kepala negara.
Sementara itu untuk penentuan perkiraan angka defisit sebesar 1,49 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) atau sebesar 154,2 triliun.
Presiden mengatakan angka tersebut diperoleh dari selisih antara total anggaran pendapatan negara sebesar Rp 1662,5 triliun dan jumlah belanja negara sebesar Rp 1.817,66 triliun.
Pernyataan presiden tersebut senada dengan pemberitaan satuharapan.com pada Rabu (29/5) saat Menteri Keuangan Chatib Basri, dalam Rapat Paripurna ke-III DPR RI, yang pada hari itu mengagendakan keterangan pemerintah tentang pertumbuhan ekonomi, dan arah kebijakan fiskal dengan tema arah kebijakan fiskal pada 2014 "Memperkuat Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif, Berkualitas, dan Berkelanjutan Melalui Pelaksanaan Kebijakan Fiskal yang Sehat dan Efektif",
Chatib saat itu mengatakan pertumbuhan ekonomi tahun 2014 berkisar antara 6,4 hingga 6,9 persen merupakan standar yang tepat apabila mengacu kepada kondisi perekonomian global terkini, dan inflasi 3,5-5,5 persen, nilai tukar Rp 9.600- Rp9.800 per dolar AS, dan tingkat suku bunga 4,5 hingga 5,5 persen. Chatib dalam kesempatan tersebut juga mengatakan bahwa pada RAPBN 2014 pemberian subsidi BBM tahun depan akan lebih kecil dibandingkan alokasi dalam APBN-Perubahan 2013, yakni sebesar Rp 200 triliun, dari sebelumnya Rp 350 triliun.
Editor : Sabar Subekti
OpenAI Luncurkan Model Terbaru o3
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM- Dalam rangkaian pengumuman 12 hari OpenAI, perusahaan teknologi kecerdasan...