Gaji PNS akan Naik 6%
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sewaktu Presiden mengungkapkan rencana menaikkan gaji pegawai negeri sipil pada sidang pembukaan pembahasan rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara, kemarin sore, tidak ada tepuk tangan dari peserta sidang yang terdiri dari para anggota DPR. Kenaikan yang nilainya 6% hanya cukup untuk menutup inflasi tahunan. Alisa, secara de facto tidak ada kenaikan pendapatan bagi para abdi negara tersebut.
Dalam rencana tersebut juga disampaikan kenaikan tunjangan pensiun sebesar 3%. Untuk menunjang lancarnya jalan birokrasi, alokasi untuk para abdi negara tersebut mencapai Rp 276,7 triliun. Lebih dari 10% dari rencana anggaran untuk membayar personel pemerintahan.
Selain membahas tentang anggaran pegawai, presiden juga mengungkapkan rencana penguatan pertahanan dan kepolisian. Target dari rancangan pertahanan adalah modernisasi dan pembaruan sistem pertahanan, meningkatkan industri pertahanan nasional, dan memperluas pemberdayaan industri dalam negeri pertahanan. Untuk itu, pengadaan alutsista diutamakan di dalam negeri. Anggaran di bidang pertahanan alokasinya sebesar Rp 84,9 triliun.
Dalam bidang kepolisian, presiden mengungkapkan bahwa targetnya adalah peningkatan rasa aman dan ketertiban masyarakat. Untuk itu reformasi POLRI terus dilanjutkan, Termasuk sarana untuk meningkatkan pengamanan di daerah. Selain itu, presiden merencanakan untuk menaikkan rasio polisi dibanding masyarakat sebesar 1 : 575. Ini berarti akan ada penambahan 20.500 personel pada 2014.
Rencana Anggaran Transfer ke Daerah
Rencana penguatan otonomi daerah yang dianggap mulai menampakkan hasil terus dilakukan. Salah satunya menurut presiden adalah memberikan insentif terhadap proyek daerah dan desentralisasi. Untuk itu dialokasikan Rp 586,4 triliun. Di dalamnya, termasuk Rp 2,8 triliun khusus untuk percepatan daerah tertinggal. Selain itu khusus untuk peningkatan jalan darat di wilayah selatan dialokasikan sebesar Rp 16,2 triliun. Juga khusus dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur Papua sebesar Rp 2,5 triliun.
Alokasi Pembayaran Utang Sebesar 30%
Dari jumlah belanja sebesar Rp 1.862 triliun, presiden menyampaikan rencananya bahwa sebesar Rp 636,6 triliun ditujukan untuk membayar cicilan utang dan bunganya. Karena berdasarkan perkiraan pendapatan dari berbagai bidang berjumlah Rp 1,662 triliun, maka RAPBN 2014 akan mengalami defisit sebesar Rp 154, 2triliun. Rencananya pemerintah akan menutupnya dari sumber-sumber pembiayaan dalam negeri atau luar. Untuk sumber dalam negeri, pemerintah akan menerbitkan surat berharga negara (SBN).
Editor : Sabar Subekt
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...