Empat Presiden AS Pidato di Gerbang Brandenburg
SATUHARAPAN.COM – Gerbang Brandenburg di kota Berlin Jerman, menjadi tempat yang penting bagi setidaknya empat Presiden Amerika Serikat. Di tempat itu mereka mengeluarkan pernyataan yang sangat penting dan mempunyai pengaruh global.
Rabu (19/6) lalu Barack Obama mengunjungi gerbang yang terkenal ini setelah kehadirannya dalam konferensi tingkat tinggi negara-negara G8 di Irlandia Utara. Dia antara lain menegaskan keinginannya melihat persenjataan nuklir di Rusia dan Amerika Serikat dikurangi hingga sepertiga.
"Kita tidak lagi hidup dalam ketakutan oleh senjata pemusnah global. Tetapi selama masih ada senjata nuklir, kita tidak benar-benar aman," katanya.
Gerbang Brandenburg (Jerman: Brandenburger Tor) merupakan gerbang kota dan simbol utama Berlin yang dibangun pada kurun 1788 - 1791. Di atas gerbang yang terdiri dari 12 lorong ini terdapat patung Dewi Kemenangan Romawi , Victoria, dan kereta Quadriga yang ditarik empat ekor kuda.
Pada masa pemerintahan Nazi, gerbang ini juga menjadi simbol penting. Namun setelah Perang Dunia II, pemerintah Berlin Timur dan Berlin Barat memperbaiki bersama-sama, dan warga bebas melalui gerbang tersebut. Namun setelah tembok Berlin dibangun pada 1961 di sebelah barat Brandenburg, maka terputuslah akses dari Berlin Barat dan harus melewati Berlin Timur. Pada masa itu Quadriga diubah menghadap ke timur.
Gerbang Brandenburg pada musim panas tampaknya merupakan saat penting bagi Amerika Serikat dalam 50 tahun terakhir. Selain Obama, John F Kennedy, Ronald Reagan dan Bill Clinton juga mengunjungi gerbang tersebut dan menyampaikan pernyataan yang bernada perdamaian dan menghentikan perang atau ancaman.
Pada 26 Juni 1963, Kennedy menyampaikan pidato di Gerbang ini yang dikenal bertajuk "Ich bin ein Berliner" atau “Saya satu dengan rakyat Berlin.” Ungkapan ini diucapkan pada awal dan akhir pidatonya.
Ronald Reagan mengunjungi gerbang ini pada 12 Juni 1987. Dalam pidatonya dia memprovokasi Presiden Uni Sovyet, Mikhail Gorbachev, sebagai pemimpin perdamaian. Dia terang-terangan mengajaknya untuk meruntuhkan tembok Berlin yang membelah kota tersebut menjadi dua.
"Sekretaris Jenderal Gorbachev, jika Anda mencari perdamaian, jika Anda mencari kemakmuran untuk Uni Soviet dan Eropa Timur, jika Anda mencari liberalisasi... Datang ke sini, ke gerbang ini, Tuan Gorbachev. Bukalah gerbang ini, Tuan Gorbachev, runtuhkan tembok ini," kata Reagan.
Bill Clinton mengunjungi Brandenburg pada 12 Juli 1994. Dia berbicara setelah tembok Berlin diruntuhkan dan reunifikasi Jerman Barat dan Timur terjadi. Dia mendorong Jerman mengambil peran kepemimpinan di Eropa.
"…Di sini, hari ini, kita bisa melihat jawaban sebuah Eropa, di mana semua negara yang merdeka dan demokratis, di mana pasar bebas dan kemakmuran tidak mengenal batas, di mana keamanan didasarkan pada membangun jembatan, bukan membangun tembok, di mana semua warga negara bisa pergi sejauh kemampuan mereka yang diberikan oleh Tuhan dan membesarkan anak-anak mereka dalam damai dan penuh harapan," katanya.
Barack Obama adalam presiden keempat yang datang ke gerbang ini dan menyampaikan pidato. Masalahnya apakah Rusia dan AS bisa benar-benar mengurangi senjata nuklir hingga sepertiganya, atau bahkan habis sama sekali.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...