Enam Hal yang Tabu Diucapkan Kepada Penderita Depresi (1)
AMERIKA SERIKAT, SATUHARAPAN.COM – Terkadang di dalam lingkungan kehidupan Anda sehari-hari, Anda banyak menemukan orang-orang yang sedang dirundung kesedihan bahkan depresi. Bagi beberapa orang yang tidak memahami situasi tersebut sangat mudah baginya untuk mengatakan hal-hal yang berpotensi bagi seseorang yang depresi untuk melakukan perbuatan yang berbahaya.
Walaupun secara klinis, Amerika Serikat adalah negara dengan tingkat depresi lebih rendah di dunia, setiap tahun, diperkirakan satu dari sepuluh orang Amerika menderita depresi. Negara-negara di Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika punya tingkat depresi lebih buruk.
Jadi, bagaimana Anda bisa membantu seseorang yang mungkin akan terpengaruh dengan ucapan Anda? Menurut Dr Adam Kaplin, seorang profesor di departemen psikiatri dan neurologi di Johns Hopkins University, bukan hanya kata-kata tapi tindakan yang Anda lakukan dapat mempengaruhi kejiwaan seseorang.
“Lebih baik tidak mengatakan apa-apa daripada tindakan atau ucapan kita membuat mereka berpikir bahwa apa yang mereka hadapi adalah karena mereka tidak bisa mengatasi masalahnya, kelemahan pribadi atau karakter,” kata Kaplin kepada Huffington Post. “Bagian terburuk dari depresi adalah ketika dia melihat secara sempit ke tabung yang sangat kecil sehingga dia tidak bisa melihat pilihan lain. Banyak orang yang mempunyai tujuan untuk membantu dengan memberikan harapan diharapkan dapat membuat orang yang depresi tersebut menjadi lebih baik.”
Kaplin menyarankan bahwa memang setiap kasus berbeda, ada beberapa prinsip umum yang harus diikuti ketika kita datang untuk membantu mereka keluar dari situasi tersebut. Berikut adalah enam hal yang tidak harus dikatakan kepada seseorang yang depresi.
1. “Aku tahu apa yang kamu rasakan”
Empati adalah rasa yang paling besar yang harus dimiliki oleh Anda. Tetapi, dalam kasus-kasus tertentu langkah yang terbaik adalah tidak menghubungkan sesuatu jika Anda tidak pernah merasakan apa yang ia lalui saat ini.
Lain halnya jika Anda memiliki pengalaman dengan depresi, mungkin hal itu dapat membantu Anda berbagi dengan mereka bahwa mereka tidak sendirian – asalkan Anda tidak berbicara tentang diri Anda sendiri.
“Setiap orang mengalami depresi dengan cara yang berbeda-beda,” Kaplin menjelaskan. “Menasihati seseorang yang Anda kenal.. Menyadarkan apa yang mereka alami saat ini sehingga Anda cukup katakan padanya “Pasti sangat sulit bagimu,” menyatakan bahwa apa yang mereka alami saat ini adalah hal yang nyata.
2. “Biarkan saja”
Anda mungkin tidak berniat untuk meremehkan kondisi seseorang. Tetapi, dengan ungkapan-ungkapan seperti “biarkan saja” atau “berpikir positif”, kebanyakan orang tidak menyadari tentang depresi adalah tidak bisa konsentrasi, kehilangan fokus dan tidak bisa tidur. Hal-hal tersebut mengubah kehidupan dan akan membuat mereka kehilangan arah,” jelas Kaplin.
Kaplin menyatakan bahwa sangatlah penting untuk tidak meremehkan dampak dari depresi tersebut. Sekitar 20 juta orang dewasa Amerika menderita gangguan mood pada tahun tertentu.
3. “Cerialah!”
Ungkapan “cerialah” seperti halnya dengan “biarkan saja”. Memberitahu seseorang untuk menjadi ceria, pada kenyataannya tidak akan berdampak banyak. Hal itu mungkin malah akan membuat perasaan seseorang menjadi lebih buruk. Kaplin menyarankan bahwa daripada menasihati mereka untuk bergembira, lebih baik coba tawarkan saja kehadiran Anda. “Hanya dengan mendengarkan apa yang orang itu lalui dan mengatakan sesuatu seperti “Wow, itu sepertinya sangat sulit untukmu.” Menyadarkan mereka bahwa saat itu adalah waktu yang sangat sulit bagi mereka. Jika mereka harus gembira, mereka pasti sudah bergembira saat itu.
4. (Bersambung).... (huffingtonpost.com)
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...