Enam Hari Unjuk Rasa Antipemerintah di Irak, 100 Tewas
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM - Pihak berwenang Irak pada Rabu (30/10) mengatakan bahwa jumlah korban tewas dalam aksi unjuk rasa antipemerintah di seluruh Irak yang telah berlangsung selama enam hari meningkat menjadi 100 orang, dengan sekitar 5.500 lainnya luka-luka.
Sebuah pernyataan dari Komisi Tinggi Independen untuk Hak Asasi Manusia (Independent High Commission for Human Rights/IHCHR) di Irak mengungkapkan bahwa bentrokan dalam enam hari terakhir antara petugas keamanan dan para demonstran menyebabkan 100 orang tewas dan 5.500 pengunjuk rasa serta pasukan keamanan luka-luka.
Selama demonstrasi tersebut, sebanyak 98 bangunan umum dan pribadi dibakar atau dirusak, menurut pernyataan tersebut.
"IHCHR mengimbau para demonstran dan pasukan keamanan untuk tidak terlibat bentrok serta mematuhi aturan unjuk rasa yang damai guna menghindari tindak kekerasan," papar pernyataan itu.
IHCHR juga menyerukan digelarnya konferensi nasional yang disponsori PBB guna merespons tuntutan warga yang melakukan unjuk rasa damai.
Pada Rabu, ratusan demonstran Irak masih terus berkumpul di Lapangan Tahrir di Baghdad selama enam hari berturut-turut, menuntut reformasi menyeluruh, pertanggungjawaban para pejabat yang korup, peningkatan layanan publik serta tersedianya peluang kerja.
Awal bulan ini, aksi protes besar-besaran terjadi di Baghdad serta sejumlah provinsi di bagian tengah dan selatan Irak lainnya karena alasan serupa.
Pemerintah Irak telah merespons dengan mengeluarkan paket reformasi yang bertujuan untuk menyediakan peluang kerja, membangun kompleks perumahan, memberikan tunjangan kepada kaum miskin dan meningkatkan upaya pemberantasan korupsi. (Xinhua)
Indonesia Kirimkan Bantuan 2,7 Juta Dosis Vaksin Polio bOPV ...
YANGON, SATUHARAPAN.COM- Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan berupa 2,7 juta dosis vaksin Polio...