Enam Menit Ketegangan Ahok-DPRD Diunggah ke Youtube
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kamis (5/3) siang nampak bersitegang di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Ketegangan ini terjadi kurang lebih enam menit sebelum pertemuan yang sedianya akan dimanfaatkan untuk mediasi berakhir.
Siang itu, suara lantang Ahok dan anggota DPRD yang saling beradu terdengar hingga luar ruangan. Beberapa awak media sempat menguping dari luar ruangan mengingat rapat digelar tertutup. Namun, ketegangan itu ternyata sempat diabadikan oleh media resmi milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Ahok pun telah mengonfirmasi video tersebut boleh disebarluaskan agar publik mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di dalam.
Diunggah oleh seorang user pengguna Youtube bernama Black Channel, video ketegangan Ahok-DPRD hingga Kamis malam telah disaksikan oleh kurang lebih 400 penonton.
Dalam video itu nampak Ahok menyuruh Wali Kota Jakarta Barat, Anas Effendi untuk berdiri.
“Saya minta adalah Anda jangan meng-input e-budgeting yang bukan hasil pembahasan. Ini semua SKPD kan hadir lengkap. Saya mau tanya pada beliau-beliau ini yang di-input yang sesuai pembahasan atau tidak? Ada berapa orang yang input?,” ujar Ahok dalam video itu.
Ucapan Ahok pun langsung dipotong oleh Abraham Lunggana, Wakil Ketua DPRD dari Fraksi PPP.
Lunggana yang akrab disapa Lulung mengatakan, “Ini semua hasil pembahasan, Pak. UPS itu hasil pembahasan,” ujar dia.
“SKPD saya ini distafkan karena beli UPS. Pak Wali Kota berdiri. Apakah Anda membahas membeli UPS?” ujar Ahok sambil menunjuk Anas.
Sementara itu, dalam video juga terdengar peserta rapat mengatakan, “Anda Gubernur apa preman?”
Seketika, rapat pun dibubarkan oleh Sekretaris Jenderal Kemendagri.
Nampak dalam video, beberapa anggota DPRD cukup tersulut emosi. Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat yang dengan tenang mencoba meredamkan emosi Lulung dengan berkata, “Sabar, Pak Sabar,” terlihat dibalas dengan masam.
Ketika keluar ruangan, rombongan anggota DPRD itu berteriak, “Ahok ngamuk, Ahok ngamuk”.
Setelah dikonfirmasi di Balai Kota terkait perseteruan sengit pejabat kerah putih tersebut, Ahok menyatakan ketegangan itu bermula ketika ia menanyai Anas Effendi perihal pengadaan UPS yang nilainya fantastis.
"Saya iseng tunjuk Wali Kota Jakarta Barat, 'hey pak wali, kamu kenapa anggarkan Rp 4,2 miliar per kelurahan untuk UPS? Kamu jawab sekaran, itu ups hasil kamu bahas dengan DPRD apa dengan kami (Pemprov, Red)' lalu dia nggak mau berdiri. Terus saya suruh Pak Anas berdiri. Rupanya waktu dia berdiri, DPRD-nya yang panik dan langsung marah-marah. Mereka marah-marah, tapi saya senyum-senyum saja kok," ujar Ahok kepada awak media sambil tertawa.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...