Enggak Jago-jago Amat
Kadang kita masih bisa keliru.
SATUHARAPAN.COM – Pernah nggak Anda mengecilkan kemampuan seseorang? Atau Anda bertanya-tanya dalam hati, mungkin juga secara verbal, Apa iya dia mampu menangani hal itu?
Untuk lain kali, kayaknya ada baiknya Anda tahan dahulu pertanyaan semacam itu. Kenapa?
Alasannya:
1. Kalau dipikir-pikir bukan tanpa sebab orang itu dipercayakan tugas tertentu, artinya ada hal berbeda yang dilihat oleh orang yang mempercayakan tugas itu kepadanya, yang mungkin kita tidak mampu melihatnya.
2. Setiap orang punya kesempatan sama untuk mencoba. Daripada meragukan, akan lebih baik kalau kita ikut mendukung dan menyemangati orang itu.
3. Kita perlu hati-hati dengan pertanyaan yang kita ajukan di awal tadi. Jangan-jangan kita sudah jatuh ke dalam jurang kesombongan. Kita menganggap diri kitalah yang paling mampu melakukannya.
Nah, ngomong-ngomong soal kesombongan, kadang-kadang kita perlu mengoreksi diri. Berapa sering kita menganggap bahwa keberhasilan kita adalah karena kepintaran, kecakapan, dan kemampuan kita?
Kalau mau jujur, sebenarnya kita juga enggak jago-jago amat. Toh, kadang kita masih bisa keliru. Itu artinya, kita masih terus belajar dan berproses.
Jadi, jika kita sudah lebih dahulu belajar tentang satu hal, maka baik juga kita mengizinkan orang lain mempelajari hal yang sama. Gagal itu hal biasa, yang penting masih mau bangkit dan belajar.
Selagi masih ada waktu, kita berkesempatan untuk terus belajar. Toh, hidup memang sebuah pembelajaran. Pembelajaran untuk terus menggantungkan diri pada Sang Ilahi. Pembelajaran untuk mengakui kemahakuasaan Sang Khalik.
Selamat belajar!
Editor : Yoel M Indrasmoro
Kiat Anak Tetap Aman dari Keracunan Saat Liburan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Tahukah anda bahwa ada lebih dari 90 persen paparan racun dapat terjadi d...