Engkau Takkan Dapat Merusak Hariku
"Orang dapat mengambil segalanya dari seseorang kecuali satu hal: sikap untuk memilih jalan hidup" (Victor Frankl).
SATUHARAPAN.COM – Masa kanak-kanak Dave Pelzer dalam bukunya A Child called It, sungguh membangkitkan bulu roma. Betapa seorang ibu bisa menyiksa anak kandungnya seperti yang diceritakan dalam buku tersebut, sungguh di luar akal sehat: Dave ditampar, kepalanya didorong dan membentur kompor, dipaksa memakan muntahannya sendiri, dibakar lengannya di kompor, dipaksa tidur di ruang bawah tanah yang dingin, dan berbagai siksaan lain yang dilakukan Si Ibu sejak Dave berusia 4 tahun hingga ia diselamatkan pada usia 12 tahun oleh guru-gurunya yang tak tahan melihat luka-luka dan memar pada tubuh Dave sekalipun Dave selalu mengatakan bahwa semua itu adalah kecelakaaan.
Mereka melaporkannya kepada polisi dan membawa Dave keluar dari jangkauan Ibunya yang alkoholik. Dave kemudian diberi orangtua asuh oleh Departemen Sosial. Orangtua asuh inilah yang kemudian membesarkannya dengan kasih sayang. Sepanjang delapan tahun penyiksaan oleh Ibunya, Dave bisa bertahan karena selalu berpegang pada satu prinsip: Mother can beat me all she wants, but I haven’t let her take away my will to somehow survive ’Ibu dapat menghantamku sesukanya, tetapi aku tak akan memberi kesempatan kepadanya untuk mengambil dariku ketetapan hatiku untuk bertahan’.
Bayangkan prinsip seperti itu dipegang oleh seorang bocah berumur 10 tahun! Luar biasa. Dalam penggalan-penggalan hidup selanjutnya, Dave masih menulis enam buku lainnya, dan ia juga menjadi motivator di berbagai komunitas. Buku lainnya juga menceritakan kisah hidupnya yang telah menginspirasi banyak orang, antara lain: The Lost Boy: A Foster Child’s Search for the Love of a Family; A Man Named Dave: A Story of Triumph and Forgiveness.
Viktor Frankl adalah warga negara Austria korban Nazi selama Perang Dunia ke-2. Ia adalah individu legendaris yang juga berhasil bertahan dari siksaan hidup dengan berpegang pada prinsip yang sama: Orang dapat mengambil segalanya dariku kecuali pikiranku, sikapku, untuk memilih jalan hidupku. Viktor adalah tawanan Jerman yang menyaksikan ayah dan semua saudara lelakinya dibunuh di depannya oleh tentara Nazi, dan ia sendiri dibuang dan berpindah dari satu kamp tawanan ke kamp tawanan lainnya.
Namun, ia tetap bertahan berkat pilihan hidup untuk tangguh. Ketetapan hatinya membuat ia bersemangat untuk lepas dari kamp. Ia menggerakkan beberapa rekan satu kampnya untuk berani mengambil risiko mencoba kabur dan merekapun menyusun strategi. Ia dan beberapa rekannya berhasil lepas dari ancaman pembunuhan, untuk akhirnya dibebaskan oleh tentara Sekutu setelah perang usai. Di kemudian hari ia menjadi psikiater terkenal di Amerika Serikat.
Dalam skala kecil, bahkan skala kehidupan harian manusia, pasti ada saja kejadian atau orang yang berpotensi membuat hidup menjadi kecut, hari menjadi suram, emosi menjadi negatif, cuaca mendung tak henti menggelayuti hidup. Namun, yang penting bukan apa yang ku alami, melainkan bagaimana reaksiku atas peristiwa itu: apakah akan kuberikan kesempatan merusak hariku atau tidak.
Pengalaman hidup lebih sering tidak dapat diatur. Kejadian baik maupun buruk datang begitu saja. Hujan dapat mencoba merusak mood sehingga membuatku terlambat memasukkan laporan. Supplier dapat mempersulit karena terlambat menyediakan bahan baku sehingga pelangganku juga terlambat menerima produk buatanku. Atasan yang tidak puas dengan hasil kerjaku mungkin saja dengan sengaja melempar hasil kerjaku di depanku dan merendahkanku. Seorang anggota kelompokku bisa saja hari ini meninggalkan tim karena perselisihan dengan anggota yang lain. Semua itu tidak sepenuhnya dalam kekuasaan yang bisa kuatur. Yang dapat kuatur adalah bagaimana reaksiku terhadap pengalaman hidup itu. Orang-orang legendaris di atas telah membuktikan bahwa bukan kejadiannya, namun reaksi atas kejadiannya, itulah yang akan bisa mengubah hidup.
Jika aku berketetapan hati untuk tetap memelihara semangat positif, semangat untuk mengatakan: siapa pun tak akan dapat merusak hariku kecuali jika aku mengizinkannya, maka segala yang baiklah yang kiranya akan terbentang di hadapanku!
Email: inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
Kekerasan Sektarian di Suriah Tidak Sehebat Yang Dikhawatirk...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penggulingan Bashar al Assad telah memunculkan harapan sementara bahwa war...