Erdogan Kritik UE Tunda Pencairan Dana Bantuan Pengungsi
ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (3/10) menuding Uni Eropa menunda pencarian dana bantuan tiga miliar euro (sekitar Rp43,7 triliun) yang dijanjikan berdasarkan kesepakatan bersejarah untuk membendung arus imigran ke Eropa.
“Sejauh ini, kami hanya menerima 179 juta euro (sekitar Rp 2,6 triliun). Mereka menjanjikan 3 miliar euro (sekitar Rp 43,7 triliun). Tahun ini akan segera berakhir,” ucap Erdogan dalam pernyataan yang disiarkan di televisi di ibu kota Ankara.
“Mereka berjanji tapi mereka tidak memenuhinya,” tegas Erdogan.
Sebagai imbalan untuk membendung aliran pengungsi yang membanjiri negara anggota Uni Eropa, Brussel menawarkan Ankara sejumlah insentif termasuk menjanjikan dana 3 miliar euro (sekitar Rp 43,7 triliun), fasilitas bebas visa perjalanan dan percepatan pembicaraan keanggotaan.
Menurut situs UE, Brussel tahun ini saja menyepakati kontrak senilai lebih dari 1,2 miliar euro (sekitar Rp 17,4 triliun) untuk berbagai proyek kemanusiaan bagi pengungsi -- dari nilai tersebut hanya 467 juta euro (sekitar Rp 6,80 triliun) yang sudah dibayarkan.
Dalam proyek terbesar di bawah kesepakatan dengan Turki yang tercapai pada Maret, UE bulan lalu meluncurkan skema senilai hampir 350 juta euro (sekitar Rp 5,10 triliun) yang menyediakan kartu debit prabayar bagi para pengungsi yang sebagian besar berasal dari Suriah.
Turki menampung sekitar tiga juta pengungsi -- kebanyakan dari mereka warga Suriah -- di bawah kebijakan pintu terbuka bagi mereka yang melarikan diri dari konflik di negara tetangga. (AFP)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...