Eropa Butuh Ratusan Petugas, Atasi Krisis Imigran
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM - Badan perbatasan Uni Eropa (Frontex) membutuhkan banyak personel mengatasi membludaknya imigran dari Timur Tengah ke kawasan tersebut. Frontex merilis keterangan bahwa permintaan untuk menjaga petugas perbatasan tersebut adalah yang terbanyak sepanjang sejarah yang pernah ada.
Frontex mengatakan pihaknya memerlukan 775 penjaga tambahan untuk dikerahkan di perbatasan eksternal Uni Eropa, setelah mereka mendapati fakta 630.000 orang memasuki blok itu secara ilegal tahun ini.
“Ini adalah jumlah penjaga perbatasan terbesar yang pernah Frontex minta dalam sejarah badan ini,” kata juru bicara Frontex, Ewa Moncure, kepada AFP, hari Senin (5/10).
“Terlepas dari semua itu, penjaga perbatasan baru harus memperkuat tim di Yunani dan Sisilia yang bertugas meregistrasi pendatang baru, tetapi beberapa di antara mereka harus dikerahkan di perbatasan darat Uni Eropa,” Ewa menambahkan.
Eropa mengandalkan kamp penampungan baru di Yunani dan Italia untuk menahan arus imigran saat klaim suaka mereka diproses.
“Jika kami memiliki ribuan penjaga perbatasan Eropa guna membantu pemerintah Yunani, itu akan memberi dampak luar biasa terhadap krisis di sana,” kata Direktur Eksekutif Frontex, Fabrice Leggeri, kepada media pada Minggu (4/10). (Ant/AFP).
Editor : Bayu Probo
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...