Jepang Kecam Pembunuhan atas Warganya di Bangladesh
TOKYO, SATUHARAPAN.COM – Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga menyatakan kemarahan pemerintah Jepang atas pembunuhan warganya, Kunio Hoshi yang ditembak orang tak dikenal di Bangladesh pada hari Sabtu (3/10).
“Seperti tindakan pengecut tidak boleh diulang. Saya merasa marah dengan tindakan semacam itu," kata Yoshihide Suga di Tokyo, Senin (5/10).
Pemerintah Jepang memperpanjang masa berbelasungkawa kepada keluarga Hoshi, Yoshihide mengatakan pemerintah sedang mencari penyelidikan penuh atas kasus ini.
Pada Minggu (4/10), pemerintah Bangladesh menolak klaim bahwa kelompok ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) bertanggung jawab atas insiden yang menimpa Hoshi. Pemerintah Bangladesh menolak pernyataan bahwa kelompok Negara Islam tumbuh subur di negara tersebut.
Setelah peristiwa tertembaknya Hoshi di Bangladesh utara kelompok Negara Islam (IS, Islamic State) mengeluarkan pernyataan yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, menurut SITE (Search for International Terrorist Entities) Intelligence Group, yang memonitor posting jihad online menyebut Negara Islam juga bertanggung jawab atas pembunuhan seorang pekerja bantuan Italia, Cesare Tavella (berusia 50 tahun) pekan lalu di ibu kota Bangladesh, Dhaka.
Kala itu seperti dikutip BBC, petugas polisi setempat, Asaduzzaman Mia mengatakan Tavellla sedang olahraga lari ketika ditembak dari belakang.
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina menolak klaim Negara Islam tersebut karena siapa saja bisa memposting sesuatu secara online secara tidak bertanggung jawab.
“Mengapa kita harus menerima fakta bahwa kami adalah negara Teroris, kami tidak terima akan hal itu,” kata dia.
Hasina menyalahkan oposisi utama negara itu Partai Nasionalis Bangladesh atas dua serangan tersebut. Dia mengatakan modus operandi kedua pembunuhan itu sama dan aktor intelektual di balik kedua peristiwa tersebut sama. "Intelijen kami sedang menyelidiki itu," kata Hasina.
Dia menambahkan pemerintahannya akan menangkap dan mengadili pihak-pihak di balik serangan.
“Itu berita sampah, tidak ada IS (Islamic State, red) di negeri ini,” kata Menteri Muda Urusan Dalam Negeri Bangladesh Asaduzzaman Khan hari Minggu (4/10).
“Mengapa mereka (IS, Islamic State, red) melakukannya di sini? Saya rasa itu adalah insiden untuk merusak negara ini,” dia menambahkan.
“Klaim yang mencurigakan dan kami memeriksa,” dia menambahkan. (japantimes.co.jp/ bbc.com)
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Bayu Probo
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...