Fadli Zon Bantah KMP Tak Punya Ideologi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membantah ucapan Desmond Junaidi Mahesa - kader Partai Gerindra - yang mengatakan pembentukan Koalisi Merah Putih (KMP) hanya berdasarkan kepentingan dan tidak memiliki ideologi.
“Itu salah besar, coba dibaca pakta pendirian KMP yang kami tandatangani bersama,” kata Fadli saat saat dihubungi lewat sambungan telepon, di Jakarta, Jumat (12/12)..
Fadli juga membantah prediksi Desmond yang menyebutkan KMP akan pecah dalam waktu tiga tahun ke depan. “Saya kira tidak seperti itu, itu pendapat pribadi (Desmond, Red) saja,” ucap dia.
Wajar Diprediksi Pecah
Saat dikonfirmasi terpisah, Politisi PAN Teguh Juwarno menjelaskan wajar bila KMP diprediksi akan pecah, karena secara obyektif ikatan yang mempersatukan tidak ideologis. “Yang pasti 'gula-gula' kekuasaan di parlemen menjadi yang perekat kebersamaan tersebut sudah terbagi rata, sesama partai politik di KMP,” ujar dia.
“Mulai dari bagi-bagi jatah Pemimpin DPR, MPR, kemudian dan alat kelengkapan dewan (AKD) sudah selesai, kini tinggal kebersamaan dalam pilkada melalui DPRD,” Teguh menambahkan.
Sehingga, lanjut dia, apabila KMP setuju dengan pilkada langsung, artinya semakin rendah daya ikat kebersamaan KMP. Maka tantangan KMP sebagai koalisi permanen kian berat. Terlebih jelang 2019, dimana masing-masing partai harus bersaing utk merebut hati rakyat.
Dengan demikian dalam perjalanan ke depan koalisi yang akan terbentuk adalah koalisi berdasarkan isu dan kepentingan. “Bisa bersama untuk satu isu, namun terbuka lebar kemungkinan beda untuk isu yang lain. Kecuali KMP bergabung membentuk sebuah partai,” kata Politisi PAN itu.
Diprediksi Tiga Tahun
Sebelumnya dalam diskusi Konstelasi Peta Politik Pasca Pertemuan Jokowi-SBY, di Press Room DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (11/12), Politisi Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa memprediksi KMP tidak akan bertahan lama. Setelah tahun ketiga, KMP akan bubar karena dasarnya adalah kepentingan, bukan ideologis.
Desmond mengutarakan nasib KMP tinggal menunggu waktu. Ia mengakui bahwa koalisi pengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pemilu Presiden 2014 ini tidak memiliki dasar yang solid.
"Kepentingan lebih mendominasi dibanding persoalan ideologis," ucap dia.
Menurut Desmond, Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) langsung menjadi cikal bakal perpecahan KMP. Golkar sebagai partai dominan diduga tidak mau berbagi dengan partai koalisi lainnya.
Selain itu, ujian bagi KMP juga akan datang dari setelah perpecahan di tubuh Golkar dan PPP. Kedua partai itu terpecah dan salah satu dia prediksi merapat ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...