Fans Diminta Bersiap Hadapi Kematian Ratu Elizabeth II
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Sebuah kelompok advokasi yang mendukung Australia untuk tetap berada di bawah monarki Inggris menyerukan kepada anggotanya untuk mulai bersiap menghadapi kematian Ratu Elizabeth II, di tengah mencuatnya keprihatinan atas masalah kesehatannya. Ratu terlama berkuasa di dunia itu menderita pilek berat yang memaksanya melewatkan perayaan liburan tahunan kerajaan, termasuk ibadah Natal dan Tahun Baru.
Liga Monarki Australia atau Australian Monarchis League (AML) memperingatkan pendukungnya bahwa setelah kematian ratu akan terjadi keadaan dimana "seolah-olah jaring pengaman telah menghilang." Ketua AML, Phillip Benwell, berharap ratu "cepat sembuh" tapi mendesak para pendukungnya untuk serius mempertimbangkan kehidupan setelah dia berlalu, menurut Guardian.
"Ratu telah menjadi bagian dari kehidupan rakyatnya selama lebih dari 60 tahun," tulisnya. "Kebanyakan mereka lahir selama pemerintahannya. Ini menjadi seolah-olah jaring pengaman menghilang karena kita selalu memiliki semacam keyakinan bahwa ratu ada untuk melindungi kita."
"Keyakinan itu tidak akan berada di sana lagi ketika Charles menjadi raja karena hal itu adalah sesuatu yang tidak diperoleh secara otomatis," tambahnya.
Tristan Rogers, dari AML cabang Queensland mengatakan kepada Daily Telegraph ia percaya kebanyakan orang Australia akan menerima Pangeran Charles sebagai raja baru.
"Pangeran Charles adalah orang yang berbeda ... tapi kebanyakan orang menerima pembaruan dan penyegaran monarki lebih dari sekadar individunya," katanya. "Ketika ratu berlalu, Charles akan melanjutkan pekerjaannya."
Sementara itu, Ratu Elizabeth II dilaporkan telah kembali ke tugas kerajaan lebih dari dua minggu setelah penyakitnya. Pada hari Rabu (4/1), laporan mengatakan bahwa ratu memberikan tanda kehormatan kepada anggota stafnya dalam sebuah upacara pribadi, dan melanjutkan tugas resmi setelah ia pulih dari penyakitnya. Pada hari Selasa ratu memberi Raymond Wheaton lencana Lieutenant of the Royal Victorian Order, sebuah tanda kehormatan atas pelayanannya kepada ratu.
Menurut juru bicara istana, upacara pribadi itu berlangsung di Sandringham. Namun, tidak jelas kapan ratu akan tampil di depan umum lagi.
Pada hari Selasa Ratu Elizabeth II juga telah mengirimkan pesan dukacita pribadi keapda Presiden Recep Tayyip Erdogan atas serangan etrhadap klub malam di Istanbul pada malam tahun baru yang menewaskan 39 orang.
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...