Loading...
DUNIA
Penulis: Eben Ezer Siadari 08:13 WIB | Senin, 08 Desember 2014

Filipina Berhasil Selamatkan Jutaan Warga dari Topan Hagupit

Upaya yang oleh PBB digambarkan sebagai salah satu pengungsian terbesar pada masa damai itu, tak diragukan telah menyelamatkan banyak orang.
Warga mengarungi banjir di Borongan City di Filipina, Minggu (7/12). (Foto: Francis R. Malasig / European Pressphoto Agency)

MANILA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Filipina berhasil melindungi dan menyelamatkan jutaan warganya dari terjangan Topan Hagupit yang memasuki daratan dari Samudra Pasifik ke permukiman nelayan terpencil di Pulau Samar pada Sabtu malam (6/12). Namun, hujan lebat masih akan terjadi dan banjir besar mengancam sebelum topan itu diperkirakan pergi pada Selasa besok.

Karena khawatir mengenai terulangnya bencana tahun lalu ketika Topan Super Haiyan merenggut lebih dari 7.350 nyawa, pemerintah Filipina melakukan upaya besar pengungsian sebelum Hagupit memasuki daratan. Ribuan orang telah berlindung.

Upaya yang oleh PBB digambarkan sebagai salah satu pengungsian terbesar pada masa damai itu, tak diragukan telah menyelamatkan banyak orang.

"Kami mengambil pelajaran dari Topan Yolanda. Banyak warga negara kami sekarang lebih mendukung upaya pengungsian," kata wanita Juru Bicara Lembaga Bencana Nasional, Mina Marasigan, kepada AFP. Ia merujuk kepada nama setempat untuk Topan Haiyan.

"Topan ini lebih lemah, satuan pemerintah lokal kami dan pemerintah nasional lebih siap dan rakyat sekarang mau mendengarkan seruan kami agar mengungsi. Ini semua membuat perbedaan besar; jumlah korban jiwa tidak banyak," kata dia.

Tapi tetap saja Hagupit menewaskan dua orang --satu bayi perempuan dan satu pria tua yang meninggalkan akibat hipotermia, kata badan penanganan bencana tersebut.

Selain itu Hagupit menghancurkan banyak rumah dan mengakibatkan hujan lebat di seluruh Filipina Timur pada hari Minggu (7/12).

Pohon dan Tiang Listrik Tumbang

Tidak ayal, topan tersebut juga menimbulkan banyak penderitaan buat jutaan orang di pengungsian, setelah serangkaian bencana yang merenggut banyak korban jiwa di negara Asia Tenggara itu.

Menurut lembaga cuaca Filipina, Pagasa, topan Hagupit memasuki daratan dari Samudra Pasifik ke permukiman nelayan terpencil di Pulau Samar pada Sabtu malam dengan angin berkecepatan 210 kilometer per jam.

Kekuatan angin saat topan tersebut memasuki daratan membuat Hagupit jadi topan paling kuat yang menerjang Filipina tahun ini, melampaui kekuatan topan yang pada Juli yang menewaskan lebih dari 100 orang.

"Banyak rumah, terutama di daerah pantai, dihumbalang oleh angin kencang," kata Stephanie Uy-Tan, Wali Kota Catbalogan, melalui telepon kepada AFP.

"Pohon dan tiang listrik tumbang, atap rumah dari seng diterbangkan dan banjir menerjang," katanya.

Namun kekuatan maksimal angin yang dibawa Hagupit turun drastis pada hari Minggu pagi menjadi 170 kilometer per jam.

Kondisi tersebut membuat Topan Hagupit jauh lebih lemah dibandingkan dengan Haiyan, yang menjadi topan paling kuat yang tercatat memasuki daratan, dengan angin berkecepatan 315 kilometer per jam.

Hagupit juga cuma melintasi separuh wilayah Filipina sampai Minggu malam dan pemerintah terus mempersiapkan skenario kasus terburuk, termasuk kemungkinan banjir besar di Ibu Kota negeri tersebut, Manila.

Sekolah Diliburkan

Di kota yang kacau dengan 12 juta warganya itu, pemerintah menghentikan kegiatan belajar-mengajar untuk Senin, puluhan ribu penghuni wilayah kumuh diungsikan dari gubuk mereka di pantai dan puluhan penerbangan dibatalkan.

Topan tersebut juga diperkirakan mengakibatkan hujan lebat di seluruh perkampungan nelayan dan pertanian miskin serta objek pariwisata terkenal di beberapa pulau Filipina Barat, sebelum keluar menuju Laut Tiongkok Selatan pada Selasa.

Di beberapa pulau di bagian tengah dan timur negeri itu, yang mengalami paling banyak kerusakan akibat Topan Haiyan 13 bulan lalu, Hagupit kembali menghancurkan ribuan rumah.

Di Tacloban, salah satu kota besar yang paling parah diterjang Haiyan, rumah sementara yang dibangun dari jerami oleh lembaga bantuan buat penyintas topan tahun lalu juga telah dicabik-cabik, kata Wakil Wali Kota Jerry Yaokasin. (AFP/Antara)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home