Filipina dan Pemberontak Sepakati Bagian Akhir Perjanjian Damai
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM Pemerintah Filipina dan kelompok pemberontak Muslim menyetujui bagian akhir dari kesepakatan damai untuk mengakhiri pemberontakan yang telah berjalan lama di bagian selatan negara itu.
Kesepakatan itu adalah bagian keempat dari peta jalan untuk perdamaian dengan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) yang ditetapkan pada bulan Oktober 2012.
Perjanjian itu merinci bagaimana para pemberontak akan menyerahkan senjata mereka dalam pertukaran dengan pemerintahan di bagian selatan. Perjanjian itu dicapai dalam pembicaraan di Kuala Lumpur, Malaysia, hari Sabtu (25/1).
Kesepakatan itu membuka jalan bagi perjanjian perdamaian akhir dan komprehensif bagi kedua pihak, setelah puluhan ribu orang meningggal selama empat dekade terakhir dalam pertempuran dengan kelompok separatis.
Kepala perunding pemerintah Filipina, Miriam Coronhel Ferrer, mengatakan bahwa kesepakatan itu menandai berakhirnya secara efektif negosiasi formal. "Beberapa sentuhan akhir masih diperlukan, kata dia, " tetapi juga menandai awal dari tantangan yang lebih besar ke depan, yang merupakan implementasi.".
Sementara itu, pihak perunding MILF, Monagher Iqbal, mengatakan bahwa dalam kesepakatan itu adalah langkah-langkah yang harus diambil. "Untuk membuka perdamaian, perdamaian yang nyata di Mindanao, kita harus mendekomisi pasukan. Tentang jumlah dan prosesnya akan dilakukan oleh badan yang independen, kata dia.
MILF dibentuk setelah pemisahan dari kelompok pemberontak lain pada tahun 1977 yang awalnya ingin mendirikan sebuah negara Islam merdeka, namun sekarang tidak lagi pada tujuan itu.
Filipina menghadapi gerakan separatis selama puluhan tahun di Mindanao yang merupakan basis MILF, serta di Jolo, yang menjadi basis bagi kelompok Islam radikal pimpinan Abu Sayyaf, yang disebut terkait dengan Al-Qaeda.
Kelompok pemberontak komunis juga telah mengobarkan konflik gerilya di wilayah negara itu sejak tahun 1969. (bbc.co.uk)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...