Thailand akan Ajukan Pemilu Meski Terganggu Demo
BANGKOK, SATUHARAPAN.COM - Pada Minggu (26/1) para pemilih di Thailand dijadwalkan akan mengadakan pemilu lebih awal meskipun terganggu rencana demonstran oposisi untuk mengepung TPS dan ketidakpastian mengenai apakah pemilu kontroversial pada akhirnya akan dilanjutkan.
Lebih dari dua juta orang terdaftar untuk mengikuti pemilu awal (pemilu yang diadakan sebelum hari pemilihan bagi orang-orang yang tidak bisa mengikutinya pada hari-H) menjelang pemilu pada 2 Februari, yang diserukan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra sebagai upaya untuk meredakan peningkatan ketegangan politik setelah demo anti pemerintah yang berlangsung selama beberapa pekan.
Para demonstran, yang sudah melakukan “penutupan” terhadap ibu kota Thailand sebagai upaya untuk menghalangi pemilu itu, menolak pemilu tersebut dan bertekad akan berkumpul di TPS-TPS.
Mereka ingin menggulingkan pemerintah dan mendirikan “dewan rakyat” tidak terpilih untuk menerapkan reformasi yang diharapkan akan menghilangkan pengaruh mantan pemimpin Thaksin Shinawatra – kakak Yingluck – di Thailand.
Ada peningkatan ketidakpastian mengenai apakah pemilu itu akan dilaksanakan sesuai jadwal, setelah Mahkamah Konstitusi Thailand pada Jumat memutuskan bahwa pemilu pada Februari bisa ditunda secara legal akibat terjadinya krisis.
Yingluck, yang sejauh ini menolak mundur atau menunda pemilunya, dijadwalkan akan menemui para pejabat Komisi Pemilu pada Selasa.
Pemilu lebih awal pada Minggu tersebut dianggap sebagai uji coba untuk kemungkinan penyelenggaraan pemilu tanpa ada kekerasan. (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...