FKUB Siap Laksanakan Pemilu yang Aman, Damai, dan Rukun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) menyatakan kesiapan untuk melaksanakan pemilihan umum (pemilu) yang aman, damai, rukun. Kesiapan itu disampaikan jajaran pengurus FKUB saat diterima Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (18/3) siang.
“Beda pilihan boleh, beda partai boleh, tetapi kita selalu bersatu, rukun dalam semangat persaudaraan dan semangat cinta kasih sesama bangsa dari Sabang sampai Merauke, Miangas sampai Pulau Rote,” kata Ketua Umum FKUB Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet kepada wartawan seusai bersama pengurus FKUB diterima Presiden Jokowi.
Menurut Ketua Umum FKUB, menyukseskan pemilu adalah kewajiban moral FKUB apalagi sebagai tokoh agama. “Kita sanggup melaksanakan pemilu, mendukung pemilu dengan baik, dan menjaga NKRI agar tetap rukun, aman, dan damai sehingga presiden, menteri, gubernur, bupati, wali kota, semuanya bisa membangun bangsa ini dengan lebih baik,” katanya, seperti dilansir setkab.go.id.
Presiden Jokowi, menurut Sukahet, dalam pertemuan itu memberikan arahan untuk menangkal, meluruskan segala berita yang tidak masuk akal, fitnah, hoaks. FKUB pun, lanjut Sukahet, siap melaksanakan arahan itu.
“Kita punya majelis agama. Kita punya MUI, Parisada, PGI, Walubi, Matakin, dan sebagainya, itu sampai ke desa-desa. Kita selalu mengajak semangat toleransi, kebersamaan, kekeluargaan, dan selalu kita kumandangkan agar kita, semuanya, menjadi pemeluk agama yang baik, sekaligus menjadi warga negara yang baik, agar tidak ada lagi hoaks, fitnah, kebohongan, dan sebagainya,” kata Sukahet.
Dalam kesempatan bertemu Presiden Jokowi itu, menurut Sukahet, FKUB meminta agar Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri yang selama ini mendasari pembentukan FKUB, ditingkatkan status hukumnya menjadi Peraturan Presiden.
“Kami bersyukur respons Presiden, Mensesneg, dan Menteri Agama yang menerima kami kompak. Sudah diproses menjadi peraturan presiden, yang artinya nanti dananya dari APBN. Kemudian pemerintah daerah (gubernur, bupati, wali kota) tetap melakukan kewajibannya untuk menambah kekurangan-kekurangan sesuai dengan kebutuhan FKUB setempat,” ujar Sukahet.
Ketua Umum FKUB Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet mengemukakan tujuan utama menemui Presiden adalah untuk melaporkan hasil-hasil Konferensi Nasional FKUB V yang diselenggarakan tanggal 1-3 Maret lalu di Makassar. Presiden berhalangan hadir pada kesempatan itu.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...