Fokus pada Kekuatan
SATUHARAPAN.COM – Dalam sebuah seminar yang saya ikuti, Sang Motivator bertanya pada peserta, ”Menurut Anda, dalam hidup kita harus fokus pada kekuatan atau lebih baik banyak memperbaiki kesalahan?” Tak seorang pun peserta menjawab. Sang Motivator pun melanjutkan, ”Ada dua orang yang mendapat tes kecepatan membaca. Orang Pertama di bawah normal, yaitu 100 kata per menit. Orang Kedua tergolong normal, yaitu 200 kata per menit. Lalu keduanya diberi motivasi. Menurut Anda, siapakah yang kecepatannya jauh meningkat?”
Setelah diberi waktu berpikir, hampir semua peserta menjawab bahwa orang pertama akan mengungguli orang kedua. Hanya beberapa saja yang menjawab sebaliknya. ”Mengapa?” tanya Sang Motivator. Salah seorang peserta menjawab, ” Orang Pertama pasti akan lebih termotivasi untuk mengungguli Orang Kedua”. Peserta yang lain mengiyakan jawaban tersebut. Sang Motivator sembari tersenyum berkata, ”Mayoritas kita pasti menjawab demikian. Namun, menurut sebuah penelitian empiris, Orang Pertama naik menjadi 250 kata per menit. Memang unggul dari Orang Kedua sebelum dimotivasi. Namun, Orang Kedua naik menjadi 750 kata per menit. Persentase kenaikkannya lebih besar dari Orang Pertama. Kenapa? Karena memang di situlah kekuatan Orang Kedua.”
”Kelemahan dan kekuatan akan selalu ada pada diri kita. Namun, supaya kita lebih berguna dalam hidup ini, tanpa harus menyepelekan kelemahan, ketimbang waktu habis untuk memperbaikinya, lebih baik kita berfokus untuk terus meningkatkan kekuatan yang telah Tuhan berikan,” kata Sang Motivator mengakhiri ceritanya.
Ya, sebagaimana Yin dan Yang, baik kekuatan maupun kelemahan memang melekat dalam diri manusia. Ketimbang menguras energi untuk memperbaiki kelemahan, lebih baik kita menyempurnakan kekuatan kita!
email: inspirasi@satuharapan.com
Serangan Israel di Beirut Menewaskan Juru Bicara Hizbullah, ...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Serangan langka Israel di Beirut tengah menewaskan juru bicara utama kelompo...