Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Aninda Cakrawarti 07:08 WIB | Sabtu, 13 Juli 2024

Fosil Buktikan Predator Mirip Salamander Bertaring Tajam Ada Sebelum Masa Dinosaurus

Foto diambil pada 2 Juli 2018 oleh Claudia Marsicano menunjukkan gambar kerangka yang hampir lengkap dari fosil binatang seperti salamander raksasa yang ditemukan di Namibia di Laboratorium Paleontology di Cape Town, Afrika Selatan. (Foto: Claudia Marsicano via AP)

WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Ilmuwan telah menemukan fosil raksasa berbentuk mirip salamander dengan taring tajam yang hidup di dalam air sebelum dinosaurus pertama hidup di bumi.

Predator tersebut, yang ukurannya lebih besar dari seorang manusia, kemungkinan besar menggunakan kepalanya yang lebar dan datar serta gigi depannya untuk menangkap mangsa, menurut sumber dari para ahli. Tengkorak kepalanya memiliki panjang sekitar 60 sentimeter.

“Cara kerjanya seperti stapler yang agresif,” kata Michael Coates, seorang ahli biologi di Universitas Chicago yang tidak menjadi bagian dalam penelitian ini.

Sisa fosil dari empat makhluk hidup yang dikumpulkan satu dekade lalu dianalisa, termasuk sebagian tengkorak dan tulang punggungnya. Penemuan Gaiasia jennyae diterbitkan pada hari Rabu lalu di jurnal Nature. Makhluk ini hidup sekitar 40 juta tahun sebelum dinosaurus berevolusi.

Para ilmuwan sudah lama meneliti predator purba untuk membongkar asal usul dari tetrapoda: hewan berkaki empat yang memanjat ke daratan dengan jari, bukan sirip dan berevolusi menjadi hewan amfibi, burung, dan mamalia termasuk manusia.

Sebagian besar fosil tetrapoda awal datang dari rawa batubara bersejarah yang panas di sepanjang garis khatulistiwa yang saat ini merupakan Amerika Utara dan Eropa. Tetapi sisa-sisa fosil yang terbaru, berasal dari sekitar 280 juta tahun lalu, ditemukan di masa modern Namibia, sebuah area di Afrika yang sebelumnya dilapisi oleh gletser dan es.

Hal ini menunjukkan bahwa tetrapoda mungkin berkembang pesat di iklim yang lebih dingin lebih awal dari perkiraan para ilmuwan, menimbulkan lebih banyak pertanyaan tentang bagaimana dan kapan mereka mulai mengambil alih bumi.

“Kisah pada mulanya dari tetrapoda pertama jauh lebih rumit dari yang kami pikirkan,” kata penulis pembantu, Claudia Marsicano, di Universitas Buenos Aires, yang berpartisipasi dalam penelitian tersebut.

Nama dari makhluk ini diambil dari formasi batu Gai-As di Namibia di mana fosil itu ditemukan dan dari mendiang ahli paleontologi Jennifer Clack, yang mempelajari bagaimana tetrapoda berevolusi. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home