Fraksi PDIP DKI Dukung Pengunduran Jokowi Sebagai Gubernur
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDI-P) dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta mendukung penuh langkah Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden dengan menerima pengunduran dirinya sebagai gubernur DKI.
Johnny Simanjuntak dari Fraksi PDI-P DPRD Provinsi DKI Jakarta menyampaikan dukungan partainya kepada Jokowi dalam pidato tanggapan permohonan pengunduran diri Joko Widodo sebagai gubernur pada Senin (6/10) di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
“Saat menunaikan tugas sebagai presiden kelak, kami harap saudara Joko Widodo bersama anggota legislatif DPR RI, dan DPD harus seiring seirama bukan berhadap-hadapan demi kemajuan bangsa,” kata Johnny.
Johnny mengemukakan saat ini FPDI-P menganggap Joko Widodo memperlihatkan kinerja yang baik, walau baru menjalani 2,5 tahun pemerintahan di Provinsi DKI Jakarta.
“Fraksi PDIP DPRD Provinsi DKI Jakarta menganggap kinerja Ir. H. Joko Widodo telah menunjukkan hasil yang cukup baik apalagi visi dan misinya mengacu kepada APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah),” lanjut Johnny.
Sikap Rendah Hati
Fraksi PDIP, sebagaimana dikemukakan Johnny menilai Jokowi adalah sosok yang rendah hati dan dapat menjadi patokan dalam etika dan norma politik dewasa ini.
“FPDIP menghormati sikap rendah hati dari saudara yang menghormati keberhasilan pembangunan Jakarta adalah juga andil dari pembangunan gubernur sebelumnya,” kata Johnny.
Dalam kesempatan yang sama Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edy Marsudi memberi apresiasi atas waktu yang diberikan Joko Widodo untuk hadir dalam paripurna tersebut, sehingga rapat dapat terlaksana.
“Kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih atas kesediaan Ir. H. Joko Widodo yang telah menyampaikan pidato pengunduran diri di DPRD Provinsi DKI Jakarta pada 2 oktober 2014 atas penyampaian materi di DPRD DKI Jakarta, dan kini kami akan menyampaikan pemandangan umum dari setiap fraksi kepada saudara Joko Widodo,” kata Prasetyo.
Pada rapat paripurna yang seharusnya digelar mulai pukul 11:00 ternyata baru mulai pukul 14:30 WIB.
Pada pidato pengunduran diri di hadapan para anggota DPRD, Kamis (2/10), Joko Widodo mengemukakan permohonan maaf apabila ada sikap-sikap yang tidak berkenan ketika menjadi Gubernur.
Saat itu, Joko Widodo juga menyebutkan bahwa keberhasilan yang ada di ibu kota merupakan hasil kerja sama seluruh pihak yang ikut serta pada pembangunan pemerintahannya.
Joko Widodo dilantik sebagai Gubernur DKI pada 7 Oktober 2012 bersama dengan pasangannya Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Selama memimpin Provinsi DKI Jakarta, Joko Widodo dan Basuki menciptakan beberapa program yang berkaitan dengan infrastruktur publik antara lain Kartu Jakarta Pintar, Kartu Jakarta Sehat, kampung deret pada bidang perumahan, kartu Virtual Account Cash Management Systems adalah kartu seperti ATM diperuntukkan bagi pedagang Kreatif Lapangan (PKL) supaya terdata dan mudah dikoordinasikan Pemprov.
Fraksi-fraksi yang hadir DPRD Jakarta antara lain PDI Perjuangan, Demokrat-PAN(Partai Amanat Nasional), PPP (Partai Persatuan Pembangunan), dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera), Golkar (Golongan Karya), Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Hati Nurani Rakyat (Hanura), Nasional Demokrat (Nasdem).
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...