FRI-WP akan Deklarasi Dukung Papua Tentukan Nasib Sendiri
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sejumlah organisasi yang tergabung dalam Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-West Papua/ FRI-WP) berencana melakukan deklarasi mendukung hak untuk menentukan nasib sendiri Papua pada hari Selasa (29/11) di JAkarta.
Deklarasi FRI-West Papua itu akan dilaksanakan dalam konferensi pers yang mengambil tempat di Lantai 1 Gedung LBH Jakarta, Jalan Diponegoro No. 74 Menteng, Jakarta Pusat.
“Iya besok (29/11), jam 10.30 WIB,” kata juru bicara FRI-West Papua, Surya Anta kepada satuharapan.com, hari Senin (28/11) malam.
Dalam siaran pers menyampaikan undangan tersebut, FRI-West Papua mengatakan sejak Papua berada dalam naungan Indonesia pada tahun 1963, bangsa Papua menderita. FRI West Papua menilai terjadi manipulasi sejarah secara sistematis oleh pemerintah Indonesia.
“Akar konflik yang tak kunjung selesai di West Papua dikarenakan oleh manipulasi sejarah ini,” tulis pernyataan itu.
FRI West Papua mengklaim bahwa Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat) yang merupakan referendum untuk menentukan apakah West Papua akan bergabung dengan Indonesia pada 1969, dilaksanakan dengan penuh tipu muslihat. FRI-West Papua menilai hasil dari PEPERA tersebut tidak sah.
Lebih jauh, FRI-West Papua menilai nasionalisme sempit dengan jargon “NKRI Harga Mati” dewasa ini pada kenyataannya telah mematikan banyak orang Papua. "Ribuan telah dibunuh, disiksa dan diculik oleh negara. Perampasan lahan juga terjadi di mana-mana. Pembungkaman kebebasan berekspresi dan berpendapat terhadap orang Papua adalah salah satu yang terburuk di negeri ini," demikian FRI West Papua.
“Maka dari itu, kami rakyat Indonesia menganggap bahwa sudah saatnya rakyat West Papua bisa menentukan nasib di tanah mereka sendiri,” katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun satuharapan.com, sejumlah kelompok sipil, pergerakan mahasiswa, buruh dan perseorangan akan turut dalam deklarasi dukungan ini.
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...