Fundraising Jogja International Miniprint Biennale dalam Pameran “Art Collective"
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Tujuh seniman-perupa dan sebuah studio seni dari Yogyakarta dan Bali memamerkan karya sebagai rangkaian dari heading Jogja International Miniprint Biennale (JIMB) 3rd-2018 di Miracle prints. Pameran bertajuk "Art Collective" dibuka oleh pemilik galeri Sangkring art space Jenni Vi Mee Yei, Sabtu (25/8) sore.
Direktur eksekutif JIMB Syahrizal Pahlevi menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian publikasi JIMB yang akan dihelat pada bulan November 2018. Pahlevi berharap hasil kegiatan fundraising kali ini bisa membantu pendanaan JIMB 2018.
"Selain publikasi sekaligus menjadi fundraising pendanaan untuk JIMB tahun ini. Jika pada heading JIMB sebelumnya menampilkan karya grafis, untuk heading JIMB kali ini tidak terbatas pada karya seni grafis. Pertimbangannya, meskipiu JIMB merupakan event seni grafis, namun untuk gelaran sekelas biennale internasional perlu melebarkan animo atau keterlibatan publik/seniman/pengamat/pecinta seni, dan masyarakat luas. Silakan kepada kolektor, pecinta seni, dan masyarakat luas jika ingin mengoleksinya, sekaligus membantu pembiayaan JIMB 2018," jelas Pahlevi kepada satuharapan.com, Sabtu (25/8) sore.
Lebih lanjut Pahlevi menjelaskan bahwa dana fasilitasi dari Pemda DIY yang ada masih jauh dari kecukupan untuk penyelenggaraan JIMB #3. Setidaknya dengan bantuan dana (dari Pemda DIY) tersebut bisa untuk menutup keperluan pameran karya. Kekurangan yang ada hingga saat ini panitia masih terus mencarinya melalui donasi, pemasangan iklan ataupun sponsorhip.
JIMB ketiga dengan nama "3rd Jogja International Miniprint Biennale" rencananya akan berlangsung pada tanggal 10 - 25 November 2018 dengan pameran karya bertempat di Museum Dan Tanah Liat (MDTL), Ds. Kersan Rt. 5, Tirtonirmolo, Kasihan-Bantul, Yogyakarta 55181. Kegiatan ini akan memamerkan sekitar 150 karya miniprint yang akan diseleksi oleh tiga orang juri yang kompeten. Dari karya finalis akan ditetapkan tiga karya terbaik, tiga karya nominasi dan satu karya pilihan yang akan mendapatkan hadiah uang, trofi dan sertifikat.
Dalam pameran "Art Collective", seniman-perupa asal Bali Agung Prabowo menampilkan tiga karya dengan teknik yang berbeda: linocut di atas kertas daur ulang, cetak stensil di atas plywood, serta drawing dengan medium cat air di atas kertas.
Seniman muda asal Afghanistan Amin Taasha dengan ciri khas hitam-emas membuat lukisan akrilik dan pigmen emas di atas kanvas berjudul "Karma" dalam ukuran 131 cm x 50 cm. Sementara Fadhlil Abdi yang kerap membuat lukisan potret realis memamerkan dua karya potret dalam teknik cukuil kayu/woodcut di atas kertas.
Seniman-perupa perempuan Laksmi Sitharesmi dalam karya drawing hitam-putih "Kesaksian Kanan" menggoreskan garis-garis dekoratif dan figur-figur ganjil ciri khas karyanya dengan pena di atas kanvas. Ronald Apriyan, Erzane NE, dan Decki 'Leos' Firmansyah memamerkan karyanya dalam lukisan dekoratif-naif yang kaya warna.
Turut meramaikan heading JIMB 2018, Heart Lab Creative Studio asal Bali memajang dua buah karya tiga matra dengan medium-material akrilik di atas paper mache yang dibuat oleh kolaborasi perupa perempuan asal Bali dan Yogyakarta. Karya tersebut cukup menarik dengan figur anak kera yang dihias dengan gambar bunga-bunga di sekujur tubuhnya.
Satu karya koleksi Heart Lab Creative Studio yang dicetak dari desain karya ilustrator Hari Prast dibuat dengan teknik cukil kayu di atas kertas, menarik secara visual maupun dalam konteks hari ini. Karya berjudul "7 Presiden" berukuran 55 cm xm 40 cm menggambarkan Presiden RI pertama Soekarno yang sedang berorasi dikelilingi dengan presiden-presiden selanjutnya. Kesemua karakter presiden dalam tarikan garis hidung karakter komik Tin Tin. Dalam "7 Presiden" Hari Prast seolah sedang mengabarkan tujuh presiden Indonesia yang bersatu menghadapi tantangan jaman. Bagaimana dengan warga negaranya?
Pameran heading JIMB 2018 dan fundraising "Art Collective" akan berlangsung di Miracle Prints Jalan Suryodiningratan MJ. II/853, Mantrijeron, Yogyakarta hingga 7 September 2018. Informasi seputar 3rd Jogja International Miniprint Biennale selengkapnya bisa diakses pada laman www.jogjaminiprint.com.
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...