G-20 Summit Diperkirakan Jadi Ajang Perdebatan Pemimpin Barat dengan Rusia
BRISBANE, SATUHARAPAN.COM - Pertemuan puncak pemimpin dunia pada G-20 Summit di Brisbane, Australia yang dimulai Sabtu (15/11), diperkirakan menjadi ajang perdebatan pemimpin Barat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, menyusul laporan terbaru Rusia mengirimkan pasukannya ke Ukraina Timur.
Ukraina telah menuduh Rusia mengirimkan tentara dan senjata untuk membantu pemberontak separatis di timur Ukraina. Pemberontak separatis melancarkan serangan baru dalam konflik yang menyebabkan 4.000 orang terbunuh.
Perdana Menteri Inggris David Cameron hari Jumat (13/11) mengecam tindakan Rusia menyebut tindakan itu tidak dapat diterima. Cameron menegaskan Inggris bersama AS dan Uni Eropa dapat memberikan sanksi yang lebih berat kepada Rusia.
“Saya berharap Rusia memiliki rasa kemanusiaan dan mengakui Ukraina sebagai negara yang merdeka dan bebas,” kata Cameron kepada wartawan di Canberra, Australia.
“Jika Rusia memiliki pendekatan positif terhadap kebebasan Ukraina, kami akan menghapus sanksi terhadap Rusia, namun jika Rusia terus membuat masalah terhadap Rusia, kami akan meningkatkan sanksi Rusia,” tambah Cameron.
Rusia membantah mengirimkan pasukan dan tank ke Ukraina.
Peningkatan kekerasan, pelanggaran gencatan senjata dan laporan pergerakan konvoi militer dari arah Rusia ke Ukraina Timur memunculkan kekhawatiran gencatan senjata yang disepakati pada 5 September akan gagal.
Agenda pembahasan ajang G-20 Summit difokuskan pada peningkatan pertumbuhan ekonomi global, perlindungan sistem perbankan global dan menutup celah pengemplangan pajak oleh perusahaan multinasional.
Diperkirakan isu masalah keamanan global menjadi agenda utama dalam G-20 Summit, karena banyak agenda ekonomi dan kesepakatan tentang perubahan iklim telah ditandatangani pekan lalu di Beijing, Tiongkok.
Masalah Ukraina belum menjadi fokus utama pada KTT APEC di Beijing akhir pekan ini. Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS Ben Rhodes mengatakan Presiden AS Barack Obama telah melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, ketika kedua pemimpin negara tersebut menghadiri KTT APEC di Beijing.
Obama tiba di Brisbane hari Sabtu (15/11) dan segera membahas masalah Ukraina dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Prancis Francois Hollande dan Perdana Menteri Inggris David Cameron.
“Mereka sudah sepakat mengirimkan peringatan bersama kepada Rusia terkait masalah Ukraina,” kata Rhodes. (reuters.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...