G-20 Summit: Pemimpin Dunia Mulai Berdatangan ke Brisbane
BRISBANE, SATUHARAPAN.COM - Pemimpin dunia hari Jumat (14/11) mulai berdatangan ke Brisbane, Australia, kota di Negara Bagian Queensland, untuk menghadiri ajang G-20 Summit.
Ajang yang berlangsung dua hari itu, dihadiri pemimpin AS, Tiongkok dan Rusia dan pemimpin negara-negara lainnya, untuk membahas perkembangan ekonomi global.
Presiden Joko Widodo telah tiba Brisbane, Jumat (14/11) sekitar pukul 14.26 waktu setempat.
Perdana Menteri Australia Tony Abbot mengatakan pemimpin dunia akan membahas penciptaan lapangan kerja, pengurangan pajak dan penguatan ekonomi global.
Ketegangan antara Rusia dan Ukraina akan masuk agenda pembahasan, sementara aktivis menginginkan perubahan iklim menjadi agenda pembahasan.
Di Brisbane, pegawai pemerintah lokal diliburkan satu hari karena banyak area yang dikosongkan dengan alasan keamanan. 13 pemimpin dunia diperkirakan datang ke Brisbane pada Jumat (14/11).
Sekitar 6.000 polisi akan disiagakan untuk menjaga keamanan. 27 kelompok berbeda diizinkan untuk melakukan aksi unjuk rasa di beberapa area khusus, ribuan orang diperkirakan mengikuti aksi unjuk rasa pada akhir pekan.
Australia berharap ajang G-20 Summit berkonsentrasi membahas masalah ekonomi global.
“Enam tahun lalu, dampak krisis keuangan global terjadi di seluruh dunia, walaupun tahun-tahun krisis sudah terlewati. Kita masih berjuang dengan masalah utang dan pengangguran,” kata Abbot.
“Tantangan bagi pemimpin negara-negara anggota G-20 jelas, yaitu berupaya meningkatkan lapangan pekerjaan, pertumbuhan ekonomi dan memperkuat pemulihan keuangan. Kami butuh keberanian menghadapi kemunduran ekonomi yang melanda negara-negara Eropa,” tambah Abbot.
Pemimpin dunia diharapkan memperluas rencana yang disepakati Februari tahun ini pada pertemuan menteri keuangan negara anggota G-20, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi global sebesar 2 persen dalam lima tahun.
“Untuk mencapai tujuan ini, anggota G-20 telah mengidentifikasi 1.000 langkah baru untuk memperkuat pertumbuhan domestik mereka,” kata Abbot.
Penghindaran pajak oleh perusahaan multinasional kemungkinan masuk agenda pembahasan. Menteri Keuangan Australia Joe Hockey menjanjikan pendekatan agresif untuk menanggulangi masalah itu. (bbc.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...