Gadis Chibok Nigeria Dilarang Rayakan Natal dengan Keluarga
KANO, SATUHARAPAN.COM – Sekelompok gadis-gadis Chibok yang terdiri dari 21 warga Nigeria yang dipulangkan untuk Natal setelah disekap selama hampir tiga tahun dilarang merayakannya di rumah bersama keluarganya, kata beberapa sumber kepada AFP pada Rabu (28/12).
Mereka adalah bagian dari lebih dari 200 orang yang sebagian besar merupakan siswi sekolah Kristen yang dibebaskan pada Oktober, setelah diculik oleh kelompok bersenjata Boko Haram pada April 2014, dalam penculikan yang mengejutkan seluruh dunia.
Mereka dipulangkan ke Chibok pada Jumat di bawah pengawalan ketat untuk merayakan Natal di rumah, namun keluarga dan kerabat mengatakan mereka malah dikurung di dalam rumah seorang anggota parlemen setempat selama beberapa hari.
“Apa gunanya memulangkan mereka jika kami sebagai orangtua tidak bisa menemui mereka ” kata salah satu ayah mereka, yang namanya tidak ingin disebut.
Gadis-gadis tersebut tidak diizinkan menghadiri misa Natal, memicu kemarahan warga Chibok serta kerabat mereka.
“Kami adalah sebuah komunitas dan kami menganggap mereka seperti putri kami sendiri meskipun mereka bukan kerabat,” kata warga setempat, Ayuba Alamson.
Juru bicara kepresidenan Garba Shehu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa malam bahwa petugas yang bertugas melindungi mereka salah mengartikan instruksi.
“Ada beberapa hambatan dari kesalahpahaman sebagian petugas keamanan mengenai tujuan perjalanan itu,” katanya, menambahkan bahwa instruksinya “diberikan dari markas besar untuk memberi kelonggaran akses bagi para orangtua.”(AFP)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...