Gadis Saudi Terinfeksi HIV Berharap Beramadhan di Rumah
Permohonan Reham al Hakami dibuat dengan tulus dan spontan umumnya seorang anak. Dalam kunjungan para jurnalis, Reham mengatakan, "Saya ingin Anda menulis di surat kabar Anda surat kepada Menteri Kesehatan, yang mengunjungi saya di rumah sakit. Saya meminta dia untuk mengizinkan saya untuk pergi ke Jazan untuk menghabiskan Ramadhan dan Idul Fitri dengan keluarga saya dan teman-teman di sana. Saya tidak ingin menghabiskan Ramadan di Riyadh. Saya mengatakan kepadanya: "Apa kamu menerima untuk putrimu menghabiskan Ramadhan dan Idul Fitri yang tertutupi empat dinding? Saya meminta dia untuk memungkinkan saya untuk pergi. '"
Ibu Reham al Hakami mengatakan dia telah meminta pihak rumah sakit untuk membolehkan Reham al Hakami menghabiskan sisa Ramadhan dan Idul Fitri di rumahnya, terutama karena dia tidak menerima pengobatan apapun pada tahap ini.
Ayah Reham al Hakami mengatakan, "Hal ini yang membuat frustrasi ketika kami meminta rumah sakit untuk mengeluarkan Reham selama pengobatan yang tersedia dapat diberikan di Jazan, jawabannya adalah perlu menindaklanjuti empedunya, mereka mengatakan empedunya tinggi, dan harus ada perintah dari kementerian. Ketika kami pergi ke kementerian, kementerian mengatakan kami harus mendapatkan izin dari dokter yang merawatnya."
Tujuh pejabat kesehatan Saudi telah dipecat karena mengakibatkan Reham al Hakami yang terinfeksi HIV. Di antara yang dipecat kepala rumah sakit, pejabat dan dokter yang terlibat, termasuk orang-orang yang melakukan transfusi darah. Kisah Reham al Hakami menjadi gelombang mengejutkan di seluruh kesultanan Saudi, menyusul berita bahwa dia menerima HIV melalui transfusi darah di Rumah Sakit Umum Jazan.
"Mungkin ada tuntutan pidana diajukan jika maksud memberikan gadis itu virus terbukti, tetapi sampai saat ini badan-badan dalam sistem peradilan di Arab Saudi yang dapat memutuskan adanya kesalahan medis," kata mantan hakim Saudi Mohammed al Dehaim.
Reham al Hakami pergi ke rumah sakit di kota selatan Jazan setelah mengalami sakit punggung. Beberapa jam setelah keluar dari rumah sakit, mobil ambulans muncul di depan rumahnya untuk membawanya kembali ke rumah sakit guna tes darah. Tes darahnya menunjukkan bahwa dia positif HIV karena transfusi darah.
Menteri Kesehatan Abdullah al Rabeah sempat mengunjungi gadis itu dan berjanji melakukan investigasi menyeluruh. Abdullah al Rabeah memberinya sebuah iPad sebagai hadiah dari kementeriannya.
Editor : Yan Chrisna
Desk Judi Ajukan Blokir 651 Rekening Bank Terkait Judi Onlin...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengungkapkan bahwa pada Nove...