Gaji Guru DKI Belum Turun, Ahok Berdalih
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gaji guru di DKI Jakarta dalam dua bulan terakhir terlambat dibayarkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Gaji yang terlambat dibayarkan tersebut meliputi gaji pokok, tunjangan kerja, dan sertifikasi. Bahkan, beberapa guru ada yang belum menerima sama sekali. Menanggapi keterlambatan gaji guru, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berdalih ada permainan di tubuh pejabat Pemprov DKI.
Ia pun berjanji akan menyelidiki penyebab keterlambatan pembayaran gaji para guru di ibu kota.
"Kita lagi cek, harusnya tuh nggak mungkin terjadi penundaan. Ini pasti ada main pejabat,” kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, seperti dikutip laman resmi milik Pemprov DKI, beritajakarta.com.
Ahok pun menaruh kecurigaan karena guru menerima gaji tidak melalui uang tunai, tetapi langsung ditransfer ke rekening masing-masing.
"Ini mau kita selidiki, apakah sengaja dimainin atau gimana. Karena gaji guru langsung ditransfer ke rekening masing-masing," ujar mantan Bupati Belitung Timur ini.
Ia pun akan mendalami apakah dalam persoalan gaji guru PNS di DKI bagian dari upaya pembakangan dari pejabat yang tidak suka dengan kepemimpinannya.
"Makanya saya mau tahu, ini ada pembangkangan atau ada apa dari mereka. Kita lagi selidiki. Ini kan semua otomatis lewat bank. Apa ada yang sengaja tidak transfer, kita lagi minta cek," ungkapnya.
Keterlambatan ini dirasa cukup meresahkan para guru. Apalagi seharusnya tunjungan sertifikasi guru PNS DKI dibayarkan setiap tiga bulan sekali. Tunjangan sertifikasi Januari-Maret seharusnya sudah diterima pada 20 April lalu.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...