Instruksi Pemanfaatan Pujasera di Pulau Seribu Tak Diindahkan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pujasera, sentra kuliner yang terletak di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu yang telah diperintahkan untuk difungsikan oleh Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat sejak Februari silam ternyata masih dibiarkan nganggur.
Instruksi Wagub tersebut dalam waktu tiga bulan ternyata tak juga diindahkan. Bangunan ini sebelumnya dibuat pada 2008 dan memakan biaya lebih dari Rp 6 miliar. Bangunan tampak kumuh, tak terawat, bahkan beberapa bagian terlihat rusak. Pujasera ini kata Djarot harus direvitalisasi total.
“Revitalisasi ini belum berjalan kan kemarin masih menunggu APBD. Makanya penjual kan masih di pinggir-pinggir, belum terfokus jadi satu. Ini memang harus direvitalisasi total,” ujar Djarot kepada satuharapan.com saat berkunjung ke Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, Kamis (7/5).
Namun demikian, Djarot akan memastikan terlebih dahulu anggaran ini masuk dalam APBD 2015 atau tidak. Jika tidak masuk dalam APBD 2015, revitalisasi pujasera Pulau Untung Jawa akan dianggarkan dalam APBD 2016. Djarot juga memastikan pembangunan nantinya tidak akan menggunakan sistem tahun jamak atau multiyeras.
“Saya tidak suka pembangunan multiyears. Kalau pembangunan itu kalau nggak terlalu gede, nggak usah multiyears lah. Kita duit ada, kenapa sih kok senengnya multiyears? Kecuali kalau dana nggak ada. Multiyears itu kalau dana kita nggak cukup,” kata politikus PDIP itu. [Baca: Ada Pujasera Nganggur, Djarot: Mubazir!]
Pembangunan menggunakan sistem multiyears dapat dilakukan jika pembangunan dilakukan dalam skala besar seperti pembangunan velodrome untuk Asian Games. Sistem pembangunan multiyears menurut Djarot justru akan membuka peluang oknum untuk memainkan anggaran.
Selain puasera nganggur, Djarot juga mendapati pagar milik Dinas Perhubungan yang membentang sepanjang Pulau Untung Jawa justru mengganggu. Dalam kunjungannya ke pulau ini tiga bulan lalu, Djarot telah memerintahkan pihak Dishub untuk membongkar pagar. Pagar itu dinilai tidak efektif dan justru menimbulkan jarak antara pegawai dinas dengan masyarakat setempat.
Pagar tersebut ternyata belum juga dilakukan tindakan pembongkaran hingga kemarin Djarot kembali berkunjung. [Baca: Blusukan ke Kepulauan Seribu, Djarot Geram Banyak Pemborosan]
“Bongkar aja kan cepet. Kalau bisa pager itu tanaman saja. Nggak fungsional kalau kayak gitu,” kata dia sambil berjalan menuju kapal.
Menurutnya, bangunan tak berfungsi ini bisa dimanfaatkan untuk memperluas sentra perdagangan.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...