Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 17:16 WIB | Senin, 11 April 2016

Gantung Sarung Tinju, Pacquiao Ingin Layani Rakyat

Ilustrasi: Mani Pacquiao diwawancarai awak media setelah berhasil mengalahkan Timothy Bradley di laga kelas welter, Sabtu (9/4) di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Nevada. Pacquiao menang dengan keputasan bulat. (Foto: AFP/ Getty Images/ Christian Petersen).

LAS VEGAS, SATUHARAPAN.COM – Petinju asal Filipina, Manny Pacquiao mengemukakan dia ingin melayani rakyat setelah menjalani masa pensiun.

“Sekarang saya  pensiun,” kata Pacquiao setelah dia menang angka atas petinju kelas welter  Amerika Serikat (AS), Timothy Bradley, di Metro Goldywn Mayer (MGM) Grand Garden Arena, Las Vegas, AS, Minggu (10/4) pagi WIB seperti diberitakan CBS News.

Pacquiao menang angka dengan Bradley dengan skor 116-110. “Saya akan pulang ke rumah dan berpikir tentang  keluarga saya. Saya ingin melayani rakyat,” kata dia.

Saat menumbangkan Bradley, banyak penonton yang memadati MGM Grand Arena, Las Vegas, AS mengelu-elukan namanya.   

Dalam pertarungan menghadapi Bradley – menurut CBSNews – Pacquiao tidak punya masalah dengan bahu kanan seperti saat dia mengalami cedera menghadapi Mayweather beberapa waktu lalu. 

Bradley berkomentar setelah pertandingan, dia menjelaskan Pacquiao adalah sosok yang kuat sepanjang laga yang berlangsung 12 ronde  tersebut. “Dia (Pacquiao, red) juga sangat sabar," kata Bradley.

Bradley mengemukakan dia masih butuh menambah pengalaman berlaga di tingkat profesional.   

Pacquiao mengatakan sebelum berlaga kalau dia selalu merasa segar dan lebih kuat dari sebelumnya. Dia menjelaskan sudah lama tidak mencetak kemenangan dengan knock out sejak mengalahkan petinju Puerto Rico, Miguel Cotto pada 2009. “Saya saat ini ingin mencari kemenangan KO (knock out, red) di setiap putaran,” kata Pacquiao.

“Dia (Bradley, red) adalah seorang pejuang yang sangat tangguh dan memiliki pukulan counter yang sangat baik,” Pacquiao menambahkan.

Petinju yang menjajaki peluang menjadi anggota Senat Filipina itu sepanjang karir di tinju mencatatkan 58 kali kemenangan, enam kali imbang, dan dua kali mengalami kekalahan, sementara Bradley 33 kali memenangkan duel, dua kali meraih hasil imbang, dan satu kali kalah.

Pacquiao – seperti diberitakan situs olahraga Sky Sports – kali pertama menerjunkan diri dalam kancah politik pada 2007 saat ia berkeinginan maju sebagai anggota kongres dari Partai Liberal namun gagal terpilih. 

Pacquiao, menurut jajak pendapat yang dilakukan lembaga penelitian Pulse Asia – seperti diberitakan Inquirer – mengalami penurunan kepercayaan publik apabila hendak maju ke kancah politik sebab beberapa waktu lalu petinju kelahiran 1978 tersebut memberi komentar negatif terhadap orang-orang yang tergolong LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender).

Perusahaan alat-alat olahraga asal Amerika Serikat, Nike beberapa waktu lalu memutus kontrak kerja sama dengan petinju Filipina, Manny Pacquiao, setelah ia mengeluarkan komentar kaum homoseksual memiliki derajat  lebih rendah dari binatang.

Nike memutus kontrak Pacquiao sebab  mereka menolak dengan keras semua jenis diskriminasi dalam olahraga.  

 

Baca Juga

 

(cbsnews.com/skysports.com/inquirer.net).

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home